Chapter 8 | Hidden

128 34 2
                                    

Happy weekend guys!

Maaf baru update lagi huhu. Masih adakah yang setia menunggu cerita ini?🤭

Selamat membaca~

🦋🦋🦋

Satu minggu telah terlewati. Yura menjalani rutinitas di sekolahnya seperti biasa. Sebenarnya ia merasa kesepian tanpa ada Dio sobat dekatnya. Aneh sekali rasanya jika tidak ada percekcokkan yang biasa mereka lontarkan.

Yura menghembuskan napasnya bosan.

Ia tidak sabar ingin cepat-cepat hari minggu. Beberapa hari kemarin Dio mengabarinya lewat aplikasi chat yang mengajaknya untuk bertemu kangen. Sekaligus ada sesuatu hal penting yang ingin pria itu katakan. Ah, Lagi-lagi. Entah kenapa temannya satu itu sangat suka sekali membuatnya penasaran.

Namun ia harus menahan rasa penasarannya sedikit lebih lama.

Mulai minggu ini beruntung sekali Yura mulai memiliki waktu senggang. Jadwal les privatnya sudah kembali normal. Mengingat Genta sudah mulai kembali masuk sekolah setelah sebelumnya di skors.

Kini pertemuan les privatnya hanya dua kali seminggu dipenghujung weekend.

Karena saat ini mulai ada waktu luang, Yura memutuskan untuk mengajak Anna adiknya bermain nanti ke taman bermain yang sudah ia janjikan jauh-jauh hari sebelumnya. Senang sekali rasanya memiliki banyak waktu yang ia habiskan untuk keluarga tersayangnya.

Membayangkan betapa bahagianya Anna nanti membuat suasana hatinya menjadi lebih bersemangat lagi. Yura kembali memfokuskan kegiatan belajarnya sambil bersenandung pelan.

🦋🦋🦋

Di lain sisi, Genta terlihat mendapat sambutan dari teman-teman sekolahnya akan kehadirannya kembali di sekolah.

"Apa ini?" Genta melihat area lapangan yang dipenuhi bucket bunga dan tak sedikit juga beberapa stand spanduk yang ... memalukan.

'SELAMAT ATAS SELESAINYA SKORSMU'

'SELAMAT HUKUMANMU SUDAH SELESAI'

'AKU MENUNGGU HUKUMANMU BERIKUTNYA BUNG!'

'HUKUMANMU TERLALU SEBENTAR BROTHER'

'TOLONG BERI GENTA HUKUMAN YANG LEBIH MENANTANG'

'KAU SANGAT MENIKMATI HUKUMANMU BUKAN?'

'SIAL KENAPA KAU CEPAT KEMBALI!?'

"Bagaimana? Keren sekali bukan?" Boby menunjukkannya dengan bangga.

"Selain norak, ini juga sangat memalukan kau tahu?" Genta meringis melihat hasil perbuatan teman-teman circlenya yang memang rata-rata dari mereka memiliki kelakuan yang nyentrik.

"Eiy, yang benar saja kau tidak bisa melihat seninya?"

"Maksudmu seni dari spanduk dengan gambar coretan ala anak taman kanak-kanak? Begitukah maksudmu?"

Genta tidak habis pikir melihat tulisan spanduk-spanduk itu dengan banyak coretan layaknya ala anak kecil yang baru belajar menulis.

"Eiy, kau berlebihan coretan kita tidak separah itu kawan," Boby mengalungkan lengannya di pundak Genta.

"Bahkan coretan anak sekolah dasar saja menurutku masih lebih baik dari pada ini." Celetuk Genta.

"Sudahlah, yang penting kau sudah kembali lagi. kau tahu? Jay mengumpatimu karena kehadiranmu membuat pamornya siap-siap kembali meredup." Beber boby dengan gelak tawa.

GENURA [Genta & Yura]Where stories live. Discover now