Chapter 9 | News

99 22 0
                                    

Hai!
Ada yang masih setia nunggu cerita inikah?🤭

Happy reading~

🦋🦋🦋

Genta tengah berkutat dengan soal yang diberikan oleh guru privatnya. Ia terlihat serius mengerjakannya.

Yura yang melihat dari seberang meja melirik ke arah Genta yang tengah begitu asik dengan soalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yura yang melihat dari seberang meja melirik ke arah Genta yang tengah begitu asik dengan soalnya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas karena pria itu menutupi hampir seluruh buku yang sedang dikerjakan.

Namun Yura tak begitu menggubrisnya. Sepertinya pria itu sudah mulai memahami materinya. Bisa dilihat dari dia yang tidak banyak bertanya. Tumben sekali biasanya pria itu selalu mengeluh setiap waktu.

Sambil menunggu Yura mengecek ponselnya. Ternyata ada pesan masuk dari ibunya.

Setelah kegiatanmu selesai, segera bergegas pulang ya..
Ibu tunggu dirumah
Ada hal yang ingin ibu sampaikan

Hal apa?
Tumben sekali
Apa tidak bisa mengatakannya lewat pesan?

Tidak
Ibu ingin menyampaikannya secara langsung

Memang ada apa sih?
Sungguh Ibu buat Yura penasaran saja

"Kau menyuruhku mengerjakan soal, sedangkan kau asik bertukar pesan, Miss. Bukankah ini tidak adil?" Genta yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan protesnya.

"Apa maksudmu tidak adil? Hak ku untuk memberikan tugas pada murid didiknya bukan? Lagi pula aku tidak terus-terusan memainkan ponsel," Sanggah Yura.

Setelah pesan terakhirnya tidak kunjung mendapat jawaban, Yura meletakkan kembali ponselnya di meja. Apa yang ingin ibunya sampaikan padanya? Apa itu tentang berita buruk? Ataukah sebaliknya? Ah.. ibunya ini membuat dirinya penasaran saja. Pikirannya kini jadi tidak tenang.

"Lihat, kau melamun sekarang, Miss.." Genta melambai-lambaikan tangannya ke depan wajah Yura.

Yura kembali tersadar dari pikirannya. "Ah, maaf. Aku sedikit kurang fokus."

"Apa ada hal yang mengganggumu?"

Yura bergeming sejenak lalu menggeleng. "Tidak. Sudah lupakan, kita kembali lagi ke pembelajaran. Bagaimana soalmu apa sudah beres?"

Yura mengulurkan tangannya untuk mengambil catatan Genta.

Tidak ada yang lebih mencengangkan lagi selain melihat hasil catatannya itu.

"Apa ini?!"

"Apa ini?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GENURA [Genta & Yura]Where stories live. Discover now