20 - Pria Mengerikan

3.5K 596 223
                                    

"Apa kau harus melakukan hal sejauh itu?" Nate akhirnya bersuara setelah mereka sampai di rumah. "Tindakanmu sama sekali tidak mencerminkan kepintaran yang selama ini selalu kau banggakan!"

Brak!

Jane melempar ponselnya tepat di kening Nate dan membuat pria itu langsung meringis sambil memegang kening yang mengeluarkan darah. "Hanya karena selama ini aku menghadapi kalian dengan tenang, bukan berarti aku tidak bisa bersikap kasar, Nate," ujarnya dengan suara rendah. "Kalian ingin melaporkan kejadian tadi pada polisi? Silakan. Aku sama sekali tidak takut. Karena aku juga akan melaporkan kekasihmu ke polisi karena pernah merencanakan kecelakaan yang menyebabkanku keguguran!"

Tubuh Nate seketika menegang hebat. Raut wajahnya berubah pias setelah mendengar kalimat Jane tadi.

"Sejujurnya, aku menahan perasaan muak saat kau menginginkan anak dariku setelah diam saja saat kekasihmu membunuh calon anakmu yang tadinya sudah ada di perutku." Jane berucap datar—sama sekali tidak memperlihatkan emosi apa pun. "Jika saja aku masih setolol dulu, mungkin aku akan menghentikan rencanamu memiliki anak dariku. Tapi, Nate, seperti yang pernah kukatakan padamu—aku adalah monster sekarang. Karena itu, aku bahkan tak peduli sekalipun setelah kita memiliki anak nanti, kau dan kekasihmu itu akan membunuhnya lagi—"

"Omong kosong apa yang kau katakan?!" sentak Nate mencengkeram rahang Jane dengan sangat kuat. Wajahnya juga sudah berubah sangat merah karena emosi yang berkumpul di dadanya.

Jane mendengkus sinis. "Kenapa kau marah? Bukankah bagimu kematian calon anakmu tidak lebih penting dari kebahagiaan kekasihmu itu?"

Sekali lagi, Nate tersentak hebat. "K-kau..."

Ketika cengkeraman Nate tanpa sadar mengendur, Jane segera menepis tangan itu dengan keras. "Bagiku sekarang, kau hanyalah sampah yang bahkan tak pantas untuk didaur ulang sama sekali, Nate."

"Kau tidak akan kemana pun sebelum pembicaraan kita selesai!" Nate mencekal lengan Jane yang akan pergi meninggalkannya.

"Apalagi yang ingin kau katakan sekarang?"

"Segera minta maaf pada Ava—"

"Apa katamu?" potong Jane setelah mendengkus sinis.

"Kau membuatnya terluka. Dia menangis karena perbuatanmu yang sudah keterlaluan!"

Plak!

Jane menampar Nate dengan sangat keras. Kali ini raut wajahnya sudah menampilkan kemarahan yang tak lagi disembunyikan. "Kau ingin aku meminta maaf padanya?" tanyanya dengan nada rendah. "Suruh dia bersimpuh di kakiku dulu karena sudah membunuh calon anakku."

"Ava tidak tahu kalau kau sedang hamil saat itu—"

"Lalu itu bisa membenarkan tindakannya yang ingin membuatku mati?" potong Jane semakin tajam. "Dengar, Nate. Aku sudah muak dengan ketololanmu yang sangat merugikanku. Jangan kau pikir hanya karena aku menginginkan dua surat berharga yang sudah kau curi itu, aku akan mengorbankan hidupku lebih lama. Jadi, sebaiknya kita akhiri kesepakatan konyol kita—"

"Kau pikir aku akan membiarkannya?" potong Nate dengan nada yang tak kalah tajam.

"Kenapa kau harus bersikap tak tahu malu seperti ini, Nate?" sahut Jane muak.

"Karena aku ingin kau sadar siapa pengendali di antara kita," tegas Nate. "Sudah cukup rasanya selama ini aku bersikap terlalu lunak padamu. Kau harus tahu bagaimana sikapku yang sebenarnya."

Jane mendengkus menatap Nate dengan sangat remeh. "Kau memang sangat tahu bagaimana cara membuatku semakin membencimu, Nate," balasnya setelah mendecak berkali-berkali. "Baiklah. Terserah kau ingin melakukan apa sekarang. Aku selesai di sini. Bermain-main denganmu ternyata sangat membuang waktuku—" Kalimat Jane terhenti saat Nate tiba-tiba menciumnya dengan sangat kasar. Kedua tangan Nate bahkan mencengkeram rahang Jane sampai membuatnya tak bisa menghindar sama sekali.

Turn Back [Completed] ✔️Where stories live. Discover now