19 | Mereka kembali

168 43 0
                                    

Baik Seeun dan Sua kondisinya telah membaik setelah kemarin Jiheon langsung memberi mereka obat penghilang rasa nyeri. Walau begitu keduanya mengaku tidak tahu siapa yang memukul mereka. Sementara lokasi Seeun dan Sua pingsan tidak terjangkau CCTV karena sebagai polisi dalam permainan mereka perlu mencari para maling sampai ketempat tersembunyi.

"Gue harap Woojin cepet balik dan bawa kabar baik," gumam Dayeon setela menjenguk Seeun dan Sua lalu mengetahui apa yang terjadi pada keduanya.

"Gimana bisa ada orang yang dengan entengnya nyakitin orang lain?" lanjut gadis itu lagi.

Sementara Taeyoung yang bersama Dayeon dan Sunoo tiba-tiba atensinya teralihkan. "Eh, itu Woojin gak sih?"

"Duh mata gue mines gak liat apa-apa," sahut Sunoo yang sampai menyipitkan matanya.

"Eh bener Woojin udah balik!" seru Dayeon, tapi sebelum gadis itu heboh menyambut yang ditunggu-tunggu, sepasang indra penglihatannya malah menangkap pemandangan orang yang asing untuknya tengah bersama Woojin dan tim. "Tapi yang di samping Woojin itu siapa?"

"Hah siapa siapa?" tanya Sunoo bingung.

"Berarti kita berhasil pulang? Hutan itu portalnya?" Kali ini Taeyoung yang bertanya.

"Aaaaaaaa kita bisa pulang!" seru Dayeon sudah heboh duluan.

Seperti anak kecil yang melihat permen, ketiganya langsung berlari dengan semangat menghampiri Woojin bersama timnya.

"Woojin!" Taeyoung yang pertama kali menyapa Woojin yang sudah seperti harapan bagi mereka.

"Hai, Woojin, Taekhyeon, Keum, Siyoung, Kairi, Kangmin!" sapa Dayeon lengkap.

"Huh syukur deh kalian pulang selamat, gue khawatir banget sebenernya," kata Sunoo.

"Jin, dia yang sama lo siapa?" tanya Dayeon ragu-ragu.

"Nanti aja sekalian gue jelasin ke Doyoung," kata Woojin tidak menjawab pertanyaan gadis itu.

"Ya udah ayo langsung ke Doyoung, sekalian kalian juga istirahat," ujar Taeyoung kemudian mempersilahkan mereka berlalu.

Setibanya mereka di ruang guru, tempat selama ini Doyoung dan tim-timnya mengerjakan berbagai hal, mereka malah disambut dengan pemandangan yang kurang mengenakan.

"Kalo gitu nggak akan adil untuk Yujin, gak ada yang lebih adil dari nyawa dibalas nyawa," ujar Seongmin. "Lo harus eksekusi tersangka pemilik barang bukti," lanjut pemuda Ahn itu yang sekarang sudah dapat dimengerti kearah mana pembicaraan mereka.

"Seongmin..." sahut Taeyoung yang ingin menghentikan sahabatnya tapi tidak tahu harus bagaimana.

"Okay, mungkin gue gak tau rasanya kehilangan saudara sendiri, tapi gue harap lo bisa lebih bersabar. Sekarang Woojin udah balik, kalo dia dan timnya nemuin sesuatu atau kita bisa pulang, kembaran lo akan dapat pertanggung jawaban yang paling adil dari pengadilan yang akan ngungkap semuanya," kata Doyoung menenangkan Seongmin.

Kemudian Doyoung beralih pada Woojin dan yang lain. Pemuda itu mengulas senyumnya. Ia tidak berharap banyak, tapi melihat yang lain kembali dengan selamat itu sudah melegakan untuknya.

"Woojin, Kangmin, Keum, Siyoung, Taekhyeon, Kairi, kalian istirahat dulu, gue juga akan minta tim dapur buat nyiapin makanan untuk kalian," kata Doyoung.

"Nggak kita bisa istirahat nanti, gue mau langsung ngasih tau semuanya yang kita dapet dari perjalanan kita," balas Woojin yang sangat serius.

"Okay," jawab pemuda Kim itu, lalu mengatur tempat duduk untuk mereka seperti rapat.

Second Home | 03line ✔Where stories live. Discover now