13

13.5K 1.6K 89
                                    

Yang bilang cerita ini prik, terus alurnya ga nyambung. Yaudah sok tinggalin aja ga usah lanjut baca, susah amat. Emang dikira bikin cerita gampang?

Sorry bestai, gue ngomong gini karena gimana ya. Omongan yang kek gitu tuh jadiin gue ga mood nulis aja gitu. Gue bikin cerita ini juga karena gue gabut. Dan ya ini cerita pertama gue, wajar aja ga sih klo banyak kekurangan?

Terserah kalian mau bilang gue baperan kek atau apa. Disitu padahal udah gue bilangin klo partnya emg ga ada hubungannya sama part sebelumnya. Itu gue sengaja bikin part itu seolah-olah Vania lagi bayangin kalo alurnya berjalan sesuai novelnya. Gara-gara kata² itu bikin gue jadi ga pede nulis. Ntar gampang deh gue apus part yang bikin ga nyambung itu.

Oke sekian curhatan dari author. Sok scroll kebawah buat baca☺ klo ga nyambung lagi skip ok.

¶¶¶¶

Di dunia ini, dirinya memulai kembali kisahnya. Mengulang kembali kehidupan untuk kedua kalinya. Merubah masa depan yang pernah ia alami.

Diberikan sesuatu yang spesial oleh Tuhannya. Dibebaskan sesuka hatinya. Menjadi misterius itulah tujuannya.

Orang itu diberi hak penuh atas dunia ini. Berdiri sendiri menjalani kehidupannya. Kehilangan separuh ingatan dari kehidupan sebelumnya.

"Kembalilah. Rubahlah dunia itu semaumu. Buatlah dirimu bahagia dikehidupan kedua ini."

Kata-kata itulah yang sempat ia dengar sebelum dirinya benar-benar mengulang kembali kehidupannya. Dikehidupan keduanya ini dirinya diberi tugas yang lumayan sulit menurutnya.

Tapi tak hayal dirinya juga melaksanakan tugas itu.

Orang itu kini berdiri ditepi jalan. Menatap nenek-nenek yang hendak menyebrang. Dari arah kanan terlihat truk yang melaju cukup kencang.

Saat truk semakin mendekat, dirinya hanya diam menyaksikan kejadian itu. Ditangan kirinya terdapat bola kristal yang hanya bisa terlihat olehnya.

"AWASSSS!!!!" Teriakan orang-orang yang melihat truk itu mendekat.

BRAKKKKK.

Kecelakaan itu terjadi. Bersamaan dengan tewasnya nenek itu, bola yang berada ditangannya ikut menghilang.

"Dan gue hanya bisa diam ketika melihat semuanya terjadi." Gumamnya lirih.

Orang itu bergegas pergi meninggalkan tempat kejadian. Tugasnya selesai.

••••

Pagi pukul 9, Vania baru bangun dari tidurnya. Entah berapa lama dirinya pingsan gadis itu tidak tau. Merenggangkan otot-ototnya sambil menguap lebar.

"Gue nggak heran sih kalo Prince yang bawa gue kesini. Kayaknya dia bisa teleportasi deh. Asik juga punya pacar ajaib." Vania terkekeh pelan.

Gadis itu turun dari ranjangnya menuju kamar mandi. Mencuci mukanya kemudian menyikat gigi nya.

Setelah selesai, Vania bergegas ke meja makan. Hari ini, sekolahnya libur karena hari ini adalah tanggal merah.

Dimeja makan, hanya ada kakaknya seorang. Azlea duduk dengan tenang sembari menyendokkan makanan kemulutnya. Vania menghampiri kakaknya. Mendudukkan dirinya didepan kursi kakaknya.

"Lo hari ini ikut gue." Ucapnya tanpa bantahan.

"Kemana?" Tanya Vania.

"Suatu tempat. Gue tunggu diluar." Azlea menyelesaikan makanannya. Meminum susu coklatnya kemudian pergi begitu saja.

Mysterious Second CharacterWhere stories live. Discover now