16

11.2K 1.3K 136
                                    

Prince kembali ke apart setelah menyelesaikan sesuatu. Melihat gadisnya yang sedang tertidur dengan pulas. Dirinya mendekat. Mengelus lembut pipi gadisnya. Mencium keningnya cukup lama.

Laki-laki itu terkekeh gemas. "Gadisku ternyata sangat agresif." Ucapnya.

"Latu kangen Mama hikss..." Ngigau Vania.

Tawa Prince terhenti setelah mendengar suara gadisnya. Air mata Vania menetes dengan sendirinya.

"Papa!!! Latu disinii!!!! Itu bukan Latu!!!!"

"Latu masih hidup Pa!!!! Jangan....jangan tinggalin Latu Pa!!!!!"

Vania terus mengigau tak jelas. Prince kini memeluk gadisnya untuk menenangkannya.

"Sstt....Tenang sayang." Laki-laki itu menepuk punggung Vania sambil memeluknya dari samping.

"Gue m-mau pulang...." Lirihnya.

Prince yang mendengar gumamannya menjadi tidak tega. Sebegitu ingin pulang kah gadisnya sampai terbawa mimpi?

"Iyaa nanti saya anterin pulang. Sekarang tidur yang nyenyak dulu ya cantik?"

Vania merespon dengan membalas pelukan Prince. Menempelkan badannya ke badan kekasihnya. Mencari tempat yang nyaman diperut pria itu.

Gadis itu kembali tenang. Sebelum tubuhnya kembali bereaksi.

"Sshhh...Panas."

Vania membuka matanya perlahan. Mengerjapkan matanya berkali-kali. Gadis itu belum sepenuhnya sadar.

"Prince?" Gumamnya.

"Hm?" Pria itu menatap kekasihnya lekat.

"Lo--" Gantung Vania.

Gadis itu memegang kedua pipi Prince. "Heumm....Kenapa wajah lo bisa ganteng banget?" Mengubah tidurnya menjadi tengkurap.

Prince mengangkat bibirnya membentuk sebuah lengkungan. Gadis itu kemudian duduk dipangkuan lelaki itu.

"Lo nggak mau hamilin gue Prince?" Tanyanya ngawur sambil memainkan ujung baju kekasihnya.

Uhukkk uhukkk.

Laki-laki itu tersedak air liurnya sendiri. Tak menyangka kekasihnya akan sefrontal itu.

Mengalungkan tangannya dileher kekasihnya. "Buat anak yuk Prince!!!" Semangatnya.

"Nanti ya? Sekarang kamu minum air putih dulu." Ujar lelaki itu sambil meminumkan air putih.

"Udah. Ayok sekarang kita bikin anakk!!!" Memeluk leher laki-laki itu dengan erat.

Prince memeluk pinggang gadisnya. Mengelus punggungnya dengan lembut. "Tidur lagi aja ya sayang?"

"Nggak mau!!!!" Marah Vania.

Lagi-lagi pria itu menghela nafasnya. Berusaha sabar karena gadisnya belum sepenuhnya sadar.

"Nurut ya cantik?"

"NGGAK MAUU!!!!!" Teriaknya.

Gadis itu melepaskan pelukannya. Hendak turun dari pangkuan Prince. Tapi Prince langsung memeluk pinggang gadisnya. Mencegahnya untuk turun.

"Sayang." Panggilnya dengan lembut.

"NGGAK MAU!!!! LO JAHAT!!! LO BUKAN PRINCE!!! AWAS GUE MAU PULANG!!!" Memberontak dari pangkuan kekasihnya.

Memukuli dada laki-laki itu karena kesal. Tiba-tiba saja kepala gadis itu berdenyut sakit.

"Akhhh!!" Memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Mysterious Second CharacterWhere stories live. Discover now