9

822 77 3
                                    

Ten meletakkan punggung tangannya pada kening Haechan,

" Ya ampun nak... panas banget.... Kerumah sakit aja yok"

Haechan menggelengkan kepalanya, badannya sangat lemas bahkan kini kepalanya sangat sakit.

" Papi mau ke jepang kan hari ini.... Udah sana pergi aja..." Cicit Haechan pelan dan kembali menutup matanya.

" Papi batalin aja... jangan gitu nak, atau ngga papi minta Mark nga-"

" NGGA!"

Teriak Haechan yang membuat Ten terdiam, belum lagi matanya mulai berkaca-kaca.

" Kamu ngga papa nak? Jujur sama papi Haechan kenapa?"

Haechan menenggelamkan wajahnya pada bantal, menahan isak tangisnya membuat tubuhnya bergetar, kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

" Haechan sedih kenapa?"

" Hiks...Echan kangen ayah...."

Ten mengelus pelan kepala Haechan, tersenyum sendu menatap putranya, sejak kepergian Johnny, Ten benar benar sibuk mengurus pekerjaannya dan Jaemin tentunya, buktinya hari ini Ten harus pergi ke jepang, karena selain menjadi pengawal Jaemin, kini Ten menjadi wali asuh Jaemin dan untuk urusan kerajaan Ten yang harus mengurusnya karena umurnya masih dibawah 22 tahun.

" Yakin nggak mau papi batalin? Echan ngga papa sendiri?"

Haechan mengangguk pelan, saat ini ia hanya butuh waktu sendiri, semalaman Haechan membiarkan tubuhnya diguyur air dingin hampir 3 jam lamanya, jika Ten tidak mengetuk pintu kamar mandi, maka Haechan tidak akan berhenti, akibatnya kini Haechan terkena demam.

" Yaudah Haechan tidur gih, baru abis ini papi pergi..."

Haechan mengangguk pelan, Ten masih disana mengelus pelan kepala Haechan, sambil sesekali bersenandung, Haechan sangat suka ketika dinyanyikan oleh Johnny ketika ingin tidur. Perlahan Haechan mulai mengantuk dan tertidur, setelah memastikan Haechan benar-benar terlelap, barulah Ten perlahan keluar dari kamar.

" Pagi paman... Lho Mbul mana ?" Tanya Mark saat masuk kedalam rumah saat hendak menjemput Jaemin

" oh pagi Mark... itu Haechan demam, jadi kayanya ngga sekolah deh" Jawab Ten

" Hah? Serius? Tumben banget kan ngga biasanya sakit.. Mbul dikamar?"

" Di kamar paman, lagi tidur..."

Mark pun segera berlari menuju kamar Ten, perlahan ia membuka pintu dan mendekati tempat tidur, Mark menempelkan tangannya pada kening Haechan dan benar anak itu demam, bahkan deru nafas Haechan terdengar berat.

" Paman ngga dibawa ke dokter?" Tanya Mark setelah keluar dari kamar tidur Ten

" Haechannya ngga mau, terus paman juga ngga bisa anter kan mau ke jepang pagi ini"

" Oiya.....Hati hati paman... Haechannya biar Mark yang jagain"

" Udah by yok..."

Ten cukup terkejut kala Jaemin yang keluar dari kamar dan menghampiri Mark. Melihat Ten yang menatap mereka bingung, Mark tersenyum malu dan menggaruk kepalanya kikuk

"Uhm... kemarin kami baru jadian paman..." Jelas Mark

" Benarkah? Waaah... selamat yaa, semoga langgeng terus.." Ten mengelus pelan kepala Mark dan Jaemin bergantian

" Paman pergi seminggu Jaeminnya jangan diapa-apain lho..."

" Siap bos aman...."

"Udah sana berangkat sekolah nanti telat..."

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now