Last

2.1K 123 38
                                    

" AYAH cepaaat" 

Cicit Chenle berteriak pada Jeno sedangkan Jeno kewalahan mengikuti langkah kaki Chenle.

" Hey bisakah kau berjalan pelan? Aku menggengdong Minhyung tau"

" Ah..sini biar Minhyung yang ku gendong! Huaa aku tidak ingin terlambat ayaah!"

Chenle menarik Minhyung membawanya dalam gendongannya dan berlari dengan kencang, sedangkan Jeno was was takut mereka malah jatuh.

" Chenle -ya! Pelan pelaaaan!"

Jeno berteriak sambil ikut berlari, sepertinya Jeno harus menuruti perintah Haechan yang memintanya untuk berolah raga setidaknya satu minggu sekali. 

Hari ini  adalah hari kelulusan Chenle dari SD, Chenle bersekolah di sekolah swasta sehingga kelulusan murid muridnya dibuat seperti kelulusan mahasiswa, menggunakan jubah dan toga. Chenle terpilih menjadi murid sekaligus lulusan terbaik, karena itu Chenle tidak ingin terlambat karena ia akan maju ke depan panggung dan membacakan pidatonya. Chenle dan Haechan sudah mati matian menghafal dan membuat pidato itu semalaman. Sialnya Chenle malah terlambat bangun dan mobil Jeno sempat mogok

" Adek tunggu di sini ya, kakak mau ke belakangan dulu, sebentar lagi ayah sampai"

Minhyung mengangguk pelan dan Chenle sudah berlari lewat pintu belakang aula

" Kakak mana?" Tanya Jeno setelah beberapa saat sampai

" Udah masuk pintu itu yah..." Tunjuk Minhyung dan Jeno bisa melihat Chenle yang perlahan masuk

Jeno dengan cepat berlari menuju pintu yang tidak jauh dan menarik tangan Chenle

" Apa lagi sih yah! Aku sudah terlambat!"

Jeno hanya menggelengkan kepalanya pasrah, merapikan topi Chenle dan sedikit menepuk debu di jubahnya

" Jangan gugup hm?" Chenle mengangguk 

" Kau sudah menghafal semuanya?" Chenle mengangguk 

" Yasudah...aku dan papi akan menontonmu dari depan hm? Kalau gugup abaikan saja kami"

" Hehehe baiklah...aku pergi dulu ayah" Chenle memeluk pelan Jeno dan kembali berlari masuk kedalam aula. 



" Hey... maaf aku terlambat" Jeno duduk disamping Haechan yang sedari gusar menatap jam tangannya 

" Kau ini bagaimana bisa terlambat ha! Kan sudah ku bilang aku pagi harus ke kantor dulu pagi jadi tidak bisa menyiapkannya"

" Hey hey sudah lah kan kami sudah berada di sini"

" eungg... mau liat kak lele" Minhyung sedikit mendongakkan kepalanya pasalnya ia tidak bisa melihat keatas panggung

" Bagaimana sudah terlihat?" Jeno menggendong Minhyung ke pundaknya dan anak itu bersorak kegirangan. 

Haechan dan Jeno bersorak heboh ketika nama Chenle disebutkan, saat menyampaikan pidato pun, Haechan tak kuasa menahan air matanya, rasanya benar benar menyentuh, padahal ia sudah mendengar itu puluhan kali saat Chenle berlatih, tapi melihat Chenle yang berdiri diatas panggung, benar benar membuatnya tersentuh.

Jeno yang melihat Haechan menangis hanya tersenyum pelan dan mengelus pelan kepalanya, Jeno tau seberapa menyesal Haechan karena bertemu dengan anak kecil itu, tapi siapa sangka pertemuan mereka yang terakhir membawa kebahagian padanya. 

" Baiklah untuk para orang tua... dimohon untuk naik ke atas panggung"

Masing-masing nama siswa mulai disebutkan dan para orang tua mulai naik keatas panggung, untuk bersalaman dan berfoto, Chenle yang menunggu namanya dipanggil pun sedikit gusar.

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now