Seventh

20 5 0
                                    

Up!

Holaaa!!!

Oh iya ada beberapa announcement dari author ke pembaca work ini :)

1. Cerita ini fiksi ( dicatat loh ya, semua karakter yang author bangun disini adalah fiksi, so jadi jangan ada yang waktu baca bilang, "Loh kok kayak gini? Perasaan Sunoo ga kayak gini? Heesung gak kayak gini?" dan member-member lainnya juga. Bahkan buat gambaran latar juga gak bisa persis aku gambarkan gimana spesifikasi nya gedung hybe 😂😂, karena belum pernah kesana (doakan saja yah, Aamiin)

2. Buat beberapa fakta dan sifat aku berusaha buat bangun senatural mungkin, kayak yang aslinya asik aku berusaha buat bangun persaudaraan antar member juga gitu asiknya disini. Cause honestly author bukan engene only aku juga masih perlu banyak nonton variety show dan acara acara mereka lainnya :)

3. Karena aku bukan engene only harap maklum apabila sewaktu-waktu di work ini ada promosi work non enhypen 🙏

4. Author mau bilang banyak terima kasih buat yang udah baca cerita ini ❤️❤️❤️

Huhu...

Enjoy for reading 🤗




"Sunoo-ssi, kau punya jadwal radio bersama Sunghoon dan Jake sebagai bintang tamu di KBS radio dengan DJ Soobin - ssi dari TXT!"

Bukan sekali, Lily nyaris tiga kali mengulang kalimat serupa guna mengingatkan sunoo yang tak kunjung bergerak dari tempatnya. Sudah dua jam lamanya pria dua puluh tahun itu sibuk dengan aktivitasnya bermain game online.

"I know it, siap kan saja apa yang harus kupakai. Dan naskah? Kita pakai naskah?"

Lily menepuk dadanya pelan. Memastikan pasokan sabarnya masih tercadang lebih banyak lagi.

"Sedikit," Ucapnya meletakkan beberapa lembar kertas skrip dengan penjepit hitam berukuran sedang.

"Ya! Ya! Tapi sebelum itu aku ingin eskrim mint choco, bawakan kemari tanpa ada yang tahu."

"Tidak bisa sebelum ikut syuting, suaramu bisa terganggu nantinya!"

Bukan tanpa alasan, Lily berusaha mengikuti perintah manager selaku atasannya. Lagi pun memang peraturan sudah begitu ketat ditetapkan untuk setiap artis demi menjaga citra dan kualitas artis itu sendiri terlebih jika berhubungan dengan suara.

"Masa sih? Aku selalu meminta itu pada manager-nim. Diberikan kok!"

Dan jangan kira Lily tidak tahu kalau sunoo tengah berusaha untuk menutupi kenyataannya.

"Anda bilang tidak boleh ada yang tahu, lalu apa saya bisa percaya itu tuan Kim?"

Pun Sunoo, pria itu merenggut kesal. Niatnya hanya ingin memperbaiki mood sebelum bekerja, tapi dewi fortuna tidak berpihak kepadanya saat sang asisten kekeuh mempertahankan peraturan.

"Kau menyebalkan! Sudah sana, aku bisa urus pakaian ku sendiri!"

Gadis itu meletakkan pakaian milik Sunoo diatas meja, begitu dengan kotak rias yang sudah standby dibuka didepan cermin.

"Mau merias sendiri? Biar aku pilihkan tone yang cocok untuk penampilan mu malam ini!"

Lily melihat beberapa warna netral di dalam pallet, bergantian memandangi pakaian tadi untuk diteliti lebih seksama.

"Tidak perlu mencolok, sangat netral bahkan seperti tidak pakai make up. Anda bisa melewatkan bagian ini, langsung berikan sedikit sentuhan bedak, lipgloss, ah akan lebih baik kalau Anda gunakan pelembab terlebih dahulu sebelum,"

"Lily, aku belum ganti pakaian tapi celoteh mu sudah kemana-mana."

"Saya kan hanya memberitahu mana yang akan digunakan, sebelum Anda mengusir saya lagi!"

More Than Hour || Kim SunooKde žijí příběhy. Začni objevovat