Tenth

23 5 0
                                    

Up!

Note : Ceritanya fiksi ( sudah tahu kan?)

Hanya mengingat kan 🤗

Happy Reading ☺️

Lily sudah berdiskusi cukup lama dengan Hera, dengan alibi kalau dirinya akan mengikuti tes masuk universitas beberapa bulan kedepan. Dia perlu banyak persiapan, dan menjadi coordi Noona itu bukan hal yang akan memberikan waktu luang, dia akan fokus belajar.

"Bukan karena Kim Sunoo?" Tanya Hera kesekian kalinya, dia juga tidak percaya penuh dengan pernyataan Lily.

"Bukan,"

Sunoo bukan alasan satu-satunya, tapi pria itu mengambil bagian paling besar dalam meyakinkan dirinya untuk keluar dan melepas pekerjaan yang jadi salah satu pekerjaan impian para gadis seusianya.

"Kau yakin?"

Barang kali Hera kelewat peka sampai terus menanyakan tekad sang junior yang sejak awal tampak meragukan.

"Ya, aku yakin. Seoul tidak cocok lagi untukku ternyata!" Ucapnya pelan

Hera menggelengkan kepalanya, membuat Lily langsung melotot takut sebab sudah mengira akan kalimat selanjutnya.

"Tidak bisa, aku harus bilang apa pada manager-nim dan bos besar kalau kau sudah mengundurkan diri padahal baru bekerja tiga minggu kurang?"

Harapan tidak ada, Lily hanya bisa pasrah dengan sesak yang mungkin akan tertahan lebih lama lagi. Gadis itu merasa waktunya selama satu jam terbuang sia-sia sebab berujung dengan penolakan.

"Lily, mereka senang kok denganmu. Belakangan mereka sering murung sebab membaca komentar jahat, tapi sejak kau datang pembahasan nya jadi bukan komentar para pembenci lagi, mereka tak jarang bukan berinteraksi denganmu?"

Lily tidak tahu, dia tidak pernah melihat para member sedih. Dia hanya merasa terpojokkan sendiri sebagai pendatang asing yang tidak punya teman. Meskipun tak jarang Lee Heeseung mengajak nya bicara, Jungwon yang suka melempar senyum saat bertemu di koridor dan Sunghoon yang beberapa kali sempat mentraktir nya kopi. Tapi gadis itu merasa hampa, terutama saat perhatian kecilnya yang sering tak diindahkan oleh majikannya, Kim Sunoo.

"Para staff juga menyukai kinerjamu. Kau tahukan kalau Sunoo itu paling sulit diajak bekerja sama saat dirias? Sudah hampir dua Minggu mereka tidak mendengar rengekan atau makian dari anak itu. Kau bekerja sangat baik, Jeon Lily!"

Dia mengerti kalau itu, semua benar-benar tengah mengandalkan nya untuk mengurus Sunoo. Padahal menurut nya tidak ada yang salah dengan orang seperti itu, bukankah hal biasa jika ditemukan artis tempramental dan banyak mau seperti nya? Lalu kenapa harus dirinya yang notabenenya hanya gadis baru lulus SMA direpotkan untuk hal itu?

"Lily, aku harus menemui manager - nim. Kau lanjut kan kerja mu yah? Siang nanti anak-anak ada pemotretan dengan merek kosmetik!"

Gadis itu tidak punya pilihan, apabila tetap bersikeras dia tidak tahu konsekuensi seperti apa yang akan diberikan agensi sebesar ini pada staff tidak tahu diri seperti nya. Bisa saja dia dituntut dengan dalih penguntit, atau mata-mata perusahaan sebab kerjanya belum memasuki hitungan bulan.

Lily melangkah keluar dari ruangan para staff senior. Dengan kepala yang coba di tegakkan dan hati yang susah payah di lapangkan. Tujuannya saat ini hanya ruang tempat biasa para member berkumpul, untuk mengingatkan mereka agar bersiap sebelum staff yang melakukan pemotretan tiba.

"Aku serius saat bilang merindukan ibu!" Gumamnya.

"Pun Sunoo akan menertawakan ku yang gagal meminta izin pengunduran diri."

More Than Hour || Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang