Sixteenth

23 4 0
                                    

Up!!

Happy Reading 🤗

Ting!

Lily mengakhiri kegiatan menyeduh teh bunganya. Meletakkan cangkir kecil itu diatas sebuah piring mini sebagai tatakan nya.

"Untuk Kim Sunoo?" Tanya pria dengan surai yang masih basah itu.

Sunoo baru saja selesai mandi, pria itu kekeuh minta menginap sampai malam-malam mengajak Lily keluar membeli stelan pakaian nya sekalian mencari makan. Dan ucapannya benar mengenai sang senior yang tidak kembali ke apartemen.

"Bukan, ini untuk bos menyebalkan yang kalau bertindak sesuka hatinya!"

Dia memajukan bibirnya, mendengus kesal lalu berbalik pergi menuju ruang tengah. Tidak tahu kalau Lily tengah mengikutinya dibelakang dengan membawa teh seduhnya yang masih mengepulkan asap panas.

"Ini untuk Tuan Sunwoo!"

Lily menaruh minumannya tepat di atas meja didepan Sunoo. Keduanya baru mendaratkan bokong diatas sofa dengan posisi berdampingan.

"Rambut mu masih basah Sunoo-ssi! Minum tehnya agar hangat dan aku akan mengambilkan handuk untuk rambutmu!"

Selagi Lily pergi ke kamarnya Sunoo mengambil tehnya, menyesap hati-hati minuman beraroma bunga chamomile buatan Lily. Jam tidurnya memang tidak pernah teratur, ada tidaknya jadwal terasa sama untuk Sunoo. Pikirannya terlalu lelah, sampai dirinya susah tidur, tidak lebih dari sekedar memejamkan mata tanpa benar-benar mengistirahatkan tubuh.

"Kalau dibiarkan rambutnya bisa bau lagi. Percuma dicuci kalau tidak ada bedanya!"

Setelah melihat Sunoo mengembalikan cangkir tehnya, Lily langsung mengusap rambut nya dengan handuk kecil berwarna biru. Sementara Sunoo diam ditempatnya menghadap televisi dengan layar hitam - tidak menyala.

Disana, tepatnya layar televisi. Sunoo melihat pantulan Lily yang tengah mengeringkan rambutnya, mengusapnya perlahan dan hati-hati. Seolah rambut Sunoo adalah sesuatu yang mudah hancur.

"Anda pakai shampo yang mana?" Tanya Lily saat mulai sadar dengan aroma tidak asing dari rambut Sunoo

"Strawberry!" Jawab Sunoo ringan

Lily mengangguk, dia sudah tahu. Hanya ingin memastikan, khawatir jika Hera mendadak bertanya padanya perihal isi botol shampo yang berkurang.

"Noona!"

Sunoo memegang tangannya, kegiatan mengeringkan rambut jadi terhenti.

"I-iya?" Lily pikir Sunoo tidak suka jika ada yang memegang kepalanya, gadis itu menjadi gugup, merasa bersalah dan tidak enak hati diwaktu bersamaan.

"Sekalian sisiri aku juga yah!" Ucapnya lembut diikuti senyum lebar.

*****

"Fuhhh!"

Pria itu menyeka keringat di wajahnya dengan sehelai sapu tangan sedang berwarna merah muda. Membuka lipatan simetris nya secara keseluruhan.

Sudut bibirnya terangkat melihat ukiran nama si pemilik sapu tangan yang bersanding dengan bordiran berbentuk pinguin di tengah.

Ivana Lee 🐧

Puk!!

Bahunya ditepuk sedikit keras, senyummya memudar saat menyadari seseorang yang mengambil tempat disampingnya adalah orang yang sangat dia hindari beberapa waktu belakangan.

"Lihat Nona Lily?"

Sunghoon mengerutkan keningnya, melipat kembali sapu tangan tadi menjadi lipatan yang lebih kecil dari sebelumnya.

More Than Hour || Kim SunooWhere stories live. Discover now