Twelveth

20 6 0
                                    

Up!

Happy Reading 🤗



"Kenapa?" Tanya pria bermata besar itu dengan nafas memburu, dia sudah susah payah berlari dan menekan tombol lift persis seperti orang kesurupan. Ada lima orang berkeliling disana dengan raut yang tak jauh beda dengannya, perasaan kalut serupa pada pribadi yang terbaring tenang diatas ranjangnya. Tenang, ini tidak seperti yang dipikirkan, hanya terlalu tidak biasa bagi pria itu setelah beberapa waktu terlewati.

"Jake? Bisa jelaskan? Kurasa kau yang paling bisa kuharapkan meskipun nyatanya tidak."

Heeseung, tidak terhitung berapa kali dia mengatur emosinya sebaik mungkin. Pada dasarnya tidak ada yang bisa dia terima dari kejadian hari ini perihal Sunoo yang sudah tertidur selama setengah hari lamanya sampai semua jadwal terpaksa dibatalkan. Sudah kali ketiga panggilan dari manager dan CEO dia terima bersama Jungwon sang leader.

"Dia," Jake mengigit bibir bawahnya, perlukah seseorang mengingatkan pada pria berhidung bangir itu untuk sekali saja bersikap kooperatif?

"Jake, kami menunggu penjelasan mu disini. Kau yang paling dia percaya sejauh ini kan?"

Saatnya Jake mengucap syukur dan penuh bangga? Bukan, dia akan dihajar habis-habisan oleh sang kakak kalau masih menyempatkan diri menabur guyonan diatas waktu orang lain?

"Tidak tahu Hyung, aku cuma menemukan dirinya sudah tertidur dengan botol obat ini!" Katanya tak lupa mengangkat sebuah botol kaca bening berisikan beberapa pil putih yang di yakini sebagai obat tidur itu.

Pria itu mengusap wajahnya kasar, berjalan kearah Sunoo yang masih tertidur lelap tidak peduli pada sekitar yang sudah kacau dibuat nya. Dia masih beruntung sebab yang tertunda adalah syuting konten bukan iklan atau wawancara semacamnya.

Dia hanya punya satu nama di kepalanya saat ini, "Aku perlu gadis itu. Sunghoon, kau punya id kakao nya bukan?"

Belum Sunghoon yang memang berdiri paling dekat dengan Heeseung itu mengangguk pintu sudah lebih dulu terbuka, seseorang yang dimaksud lebih dulu datang dengan raut wajahnya yang tergesa.

"Sunoo-ssi!"

Keenamnya terlonjak kaget, Lily gadis yang dimaksud langsung berlari kearah Sunoo.

"Sesuatu terjadi padanya?" Tanya Lily melihat kearah Heeseung dan Sunghoon bergantian namun tidak ada diantara keduanya yang menjawab, lalu pada akhirnya member yang tersisa dilihatnya satu persatu. Dia bingung, perlu mencerna lebih lagi agar bisa membaca situasi dengan baik. Semua orang diruangan itu tidak ada yang menjawab sama sekali, mulut mereka tertutup rapat sebab menunggu arahan sang tertua yang paling berwenang.

"Kenapa kalian diam semua? Dia tertidur atau apa?" Nada bicaranya berubah, Lily merasa khawatir yang bercampur rasa bersalah. Terakhir dia bertemu Sunoo pria itu hanya terdiam membiarkan Lily masuk kedalam ruangan dance untuk mengantarkan kopi.

"Sunoo-ssi, kau bangun dan jelaskan!"

Sejujurnya Lily ingin memeluk pria itu, perasaan nya mengatakan ada yang tidak beres disini. Sunoo tidak bergeming sekalipun sudah dicoba menggerakkan bahunya.

"Noona, dia hanya terpengaruh efek obat biasa dari dokter. Tolong jangan ganggu tidurnya, Noona bisa menjaganya saja disini. Kami akan urus masalah ini dengan manager-nim!" Jungwon pada akhirnya membuka suara, setelah sibuk berkutat dengan ponsel nya

Haruskah ia percaya? - tatapan gadis itu tertuju pada Jungwon. Pada wajah Leader muda itu tak kalah jelas menunjukkan betapa khawatir nya dia, terkesan tidak yakin sepenuhnya dengan ucapan sendiri.

"Kami harus benar-benar pergi, kau punya tanggung jawab atasnya disini Lily-ssi!"

Perlahan tapi pasti mereka mulai meninggalkan ruangan, Jungwon dan Ni-ki lebih dulu. Wajah si bungsu tertekuk sedari tadi, meski Sunoo selalu jadi korban kejahilannya tapi dia cukup sayang dengan pria rubah itu, mendengarnya telat makan saja Ni-ki bisa marah, bagaimana dengan sekarang?

More Than Hour || Kim SunooWhere stories live. Discover now