1

9.1K 643 52
                                    

Seorang pria manis dengan rambut soft pink tengah duduk dimeja belajar, ia dengan telaten mengerjakan soal soal dibuku tugas nya, sekali sekali ia mengumpat karna mendapatkan pertanyaan yang sulit.

"Ah Akhir nya selesai!" Pria manis itu menghela nafas lega setelah hampir 6 jam ia hanya duduk dimeja belajar untuk mengerjakan tugas sekolah

Ting!

Notif dari ponsel nya mengalihkan rasa lega nya untuk sementara waktu, ia lalu mengambil ponsel nya yang tergeletak diatas kasur untuk melihat pesan penting apa yang masuk dari  ponselnya, jujur ia tidak terlalu suka jika ponsel nya terus berbunyi dan yang masuk itu adalah pesan yang tidak penting karna itu dia membisukan seluruh kontak atau grub chat yang menurut nya sama sekali tidak ada manfaat seperti grub chat kelas nya, jika notif ponsel nya berbunyi itu artinya ada orang yang benar benar penting mengirim pesan untuk nya.

Kak Jaehyun


Jeno, tolong antar pesanan ini ke bar Ridin. Pelangan kita butuh 1 paket sabu, 2 box kecil ganja dan 3 box kecil pil ekstasi.

Iya kak, akan segara ku antar.
Anda

Pemuda bernama Jeno itu lalu melihat ke arah jam dinding dikamarnya, sudah pukul 12.43

Will dia memang sering keluar larut malam seperti ini, karena transaksi narkoba sangat mudah dan aman ketika dilakukan saat semua orang sudah bermimpi.

Lee Jeno, seorang pria manis dan ramah. Hidup sendirian dirumah peninggalan almarhum kakek nya, Jeno sudah tidak punya siapa siapa lagi saat kakek nya meninggal. Orang tua? Jeno lebih suka menyebut mereka sampah masyarakat, kenapa begitu? Ya karna kedua orang tua nya tak pernah menganggap diri nya ada, mereka bahkan sudah bahagia dengan kelurga nya masing masing. Jeno itu terlahir atas ketidak segajaan ibu nya, ibu Jeno dulu saat berusia 19 tahun mengalami pemerkosaan, sementara orang yang telah melakukan tindakan bejat itu tidak mau bertanggung jawab dan memilih melarikan diri.

Ibu Jeno benar benar terpukul dengan keadan nya yang tengah hamil muda tanpa seorang suami, itu menyebabkan dirinya dikeluarkan dari sekolah nya, awal nya ibu Jeno ingin membunuh Jeno yang masih ada dalam kandungan nya, tapi itu semua dihentikan oleh kakek Jeno, beliau berkata 'Bayi yang tidak berdosa tidak seharus nya dibunuh, dia bahkan tidak tau apa apa.' Berkat semua kata kata kakek nya Jeno tidak jadi meregang nyawa ditangan ibu kandung nya sendiri, tapi tetap saja saat dirinya sudah lahir ibu nya sama sekali tidak mau merawat nya dan yang merawat nya dari kecil hinggal sampai ia menginjak kelas 11 SMA hanyalah kakek nya, tapi saat Jeno akan naik ke kelas 12 kakek nya meninggal dunia karna serangan jantung.

Sejak kakek nya meninggal dunia, ia harus mulai mandiri melakukan semua sendiri termasuk untuk mencari uang agar diri nya masih bisa menikmati lezat nya sebuah makanan. Awal nya Jeno melamar kerja disebuah cafe tapi tidak diterima karena masih belum lulus SMA dan hanya mempunyai ijasah SMP, ia terus mencari pekerjaan lain tapi tidak ada satu pun yang mau menerima diri nya, Jeno sempat pasrah dan menghubungi ibu nya untuk meminta uang atau hanya sekedar membantu mencarikan dia pekerjaan tapi yang Jeno dapat hanyalah sebuah sakit hati dari perkataan ibu nya.

"Dasar anak haram! Berani nya kau datang menemuiku! Pergi dasar makhluk rendahan!"

Setelah menemui ibu kandungnya tapi tidak mendapatkan apa apa, Jeno hanya bisa termenung dipinggir jalan yang sepi ditengah hujan deras, ia bingung harus apa sekarang? Apakah diri nya akan jadi pengemis? Disaat ia melamun ada sebuah suara yang menyapa indra pendengaran nya.

Over || JaemjenWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu