20

2.1K 197 8
                                    

Happy Reading Guys!!!









































Tidak bisa tidur, itulah yang Jeno lakukan sekarang. Ia begitu tidak sabar menunggu teman temannya akan dibebaskan besok pagi, dan saat itu tiba ia akan mengajak semua temanya untuk menyusun rencana kabur dari sini, sebelum pernikahan nya akan berlangsung sekitar 3 hari lagi.

Sekarang sudah pukul 7 pagi, Jeno hanya melirik sekilas pada Jaemin yang masih tidur pulas disamping nya, lihat lah sekarang bagaimana Jaemin tidur, sangat lucu seperti bayi. Namun saat ia bangun Jaemin tetap menjadi bayi bagi Jeno.

Bayi iblis.

"Kau sudah bangun." Saking lekatnya Jeno menatap Jaemin yang sedang tidur, tidak menyadari jika orang yang ia tatap baru saja membuka matanya

"Ya." Jeno membuang wajahnya ke arah lain tidak mau menatap Jaemin

Pergerakan Dari Jaemin bisa Jeno rasakan, pria itu mendekati nya lalu memeluk tubuh Jeno dengan hangat, Jeno hanya diam. Enggan untuknya merespon.

"Nghh..." Namun leguhan itu keluar dengan sendirinya saat Jaemin menghisap dan menjilati leher nya

Dengan ragu Jeno meletakkan tangannya ke atas kepala Jaemin lalu mengelus rambut nya dengan pelan

"Akuhh...dengarhhh kauhh inginhhh membebaskahhh temanhhh temanhhh kuhhh?" Jeno tidak bisa berbicara dengan benar lataran pergerakan Jaemin semakin brutal disana

"Mphh Yahhh" Hanya itu jawaban dari Jaemin yang masih menghisap lehernya

"Bolehhh kahh akuhh bertemuhh merekahh nghh..." Jeno menutup matanya saat merasakan tangan Jaemin yang sudah masuk kedalam baju tidur

Jaemin tersenyum miring lalu menarik kepala nya menjauh Dari leher putih itu kemudian beralih pada anjing manis yang sedang ada dibawah kekungannya.

Jaemin mengigit bibirnya hingga berdarah, menahan suatu hasrat yang sudah lama ia tahan. Ia seperti bintang buas yang bertahun tahun tidak diberi makan, Fantasi yang sudah lama ia bayangan dulu pada Jeno saat pertama kali bertemu akhirnya ia bisa merasakannya.

Jaemin lalu menunduk menjilat bibir merah muda alimi yang menggoda nya sejak tadi, hanya sekedar menjilat lalu menjauhkan kepalanya lagi. Namun posisinya masih sama ia masih memerangkap Jeno dibawahnya, untuk mungkin hanya sekedar jilatan semata namun sudah membuat tubuh Jeno kaku dan menegang.

"Kau mau bertemu mereka?" Suara serak yang dingin hingga menusuk kulit itu keluar dari mulut jahatnya

Jeno hanya menganggukkan kepala, entah. Untuk sekedar membalas perkataan saja dia tidak berani.

"Apa yang aku dapat, jika mempertemukan mu dengan mereka?" Pertanyaan dengan tatapan tajam setajam mata serigala yang akan memburu seekor kelinci malang

Jeno meneguk ludahnya dengan kasar, ia juga tidak tahu apa yang akan diberikan untuk Jaemin.

"Give-taken. Lee Jeno." Ucap Jaemin dengan tangan yang tentu saja masih belum berhenti bergerak

"Ahhh..." Wajahnya semakin memerah, saat tangan Jaemin sudah sampai dititik sensitif nya

"Lakukan...sesuka mu...aku menerimanya..." Jawab Jeno dengan bibir yang bergetar

Over || JaemjenWhere stories live. Discover now