5

4.9K 519 52
                                    

Typo? Tandai.



Jaemin sedang duduk diruangan kerja nya, Sambil menikmati satu gelas wine, setelah Haechan memaksa Jaemin untuk meminum obat penenang Jaemin langsung tak sadarkan diri tapi beberapa menit kemudian ia terbangun dengan keadan tenang.

Laki laki manis yang tidak sengaja memasuki gedung tempat ia melakukan eksekusi malam itu telah membuat pikiran dan perasaan Jaemin menjadi kacau.

Seumur hidup Jaemin tidak pernah tertarik dengan sesuatu apa pun selain membunuh seseorang tapi setelah melihat laki laki itu entah kenapa Jaemin merasakan perasaan aneh didalam hati nya, Jaemin terus memikirkan nya, Jaemin ingin kembali melihat wajah ketakutan si manis berambut pink itu namun Jaemin tidak ingin melihat dia ketakutan karena dikejar polisi, Jaemin ingin melihat wajah nya ketakutan dan pasrah dibawah kekungan nya.

Memikirkan soal nya, membuat Jaemin tidak sadar kini Haechan sudah berdiri tepat didepannya.

"Ayo, kau harus melakukan kunjungan ke sekolah 119" ujar Haechan menegur Jaemin yang sedang melamun sambil memegang satu gelas wine

"Cih! Apa tidak bisa kau saja yang pergi sebagai perwakilan ku." Decak Jaemin kesal karna Haechan telah menggangu waktu nya

Haechan menghela nafas pelan, susah sekali memiliki bos sekaligus sahabat yang emosi nya tidak stabil dan arogan seperti Jaemin.

"Tidak bisa, guru disana sudah menunggu kedatangan mu begitu lama. Sebagai penyuntik dana terbesar untuk sekolah itu, kehadiran mu secara langsung sangat penting disana." Jawab Haechan

"Aku benci ini! Benar benar menyebalkan!" Umpat Jaemin lalu segera berdiri dari tempat duduk nya lalu melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan tersebut, diikuti Haechan disamping nya.

"Semua uang nya sudah kau siapkan?" Tanya Jaemin sambil terus berjalan menuruni tangga rumah mewah nya

"Sudah, semuanya ada didalam mobil."

Jaemin dan Haechan akhir nya sampai didepan pintu rumah yang mewah tersebut, sudah ada sekitar 50 maid yang sedang menunduk hormat ke arah Jaemin, lalu ada 100 bodyguard berbadan kekar yang sedang berdiri tegak disamping dua mobil mewah.

"Dimana Junkyu?" Tanya Jaemin kembali, mata nya sambil melirik tajam satu persatu para bawahan nya

"Kau lupa? Bukan kau menyuruhnya untuk menjual mayat pria gendut yang kau bunuh tempo hari lalu."

Jaemin mengangguk singkat setelah mendengar jawaban Haechan.

Ia kemudian berjalan mendekati mobil mewah yang sudah terparkir didepan rumah nya, pengawal nya lalu membukakan pintu mobil tersebut untuk Jaemin, saat Jaemin hendak memasuki mobil tersebut tiba tiba terdengar suara teriakan.

"Jaemin ih! Kamu mau kemana?!" Teriak seorang gadis, gadis tersebut terlihat berlari pelan dengan sapatu high heels nya menghampiri Jaemin yang hendak masuk ke dalam mobil

"Bukan urusan mu." Balas Jaemin dingin

"Kamu enggak boleh pergi kemana pun hari ini, kamu lupa ya? Kamu kan harus nemanin aku nyari baju pernikahan kita." Sahut gadis itu, tangan nya bergelatungan manja ke lengan kekar Jaemin

"Kita menikah?" Ucap Jaemin kini tersenyum manis ke arah gadis itu, tapi Haechan yang melihat nya tidak yakin itu senyuman manis yang tulus

Gadis tersebut langsung tersenyum malu, lalu mengangguk pelan.

"Kim Minju. Mau ikut aku sebentar sayang." Jaemin mengucapkan kalimat tersebut sambil tersenyum manis tapi entah kenapa gadis bernama Minju tersebut merasa bawah nada ucapan Jaemin sangat menyeramkan

Over || JaemjenWo Geschichten leben. Entdecke jetzt