10

5.3K 467 68
                                    

Happy reading!


Typo? Tandai





























Selesai membersihkan kekacauan yang Jaemin kirim dalam berkedok hadiah bayar, Jeno langsung berpikir untuk tak mau lagi berurusan dengan orang gila itu. tak peduli seberapa banyak uang yang Jaemin berikan pada nya, Jeno tidak mau lagi.

Jeno juga mendadak tidak nafsu makan untuk beberapa hari karena terus mengingat kepala busuk yang tergantung didalam rumah nya.

Malam ini tepat pukul sebelas malam Jeno mendapatkan pesan dari Sungchan.

Sungchan

Jeno

Ya?
Anda

Aku ada kabar buruk, para polisi mulai mencurigai dirimu

Apa?! Kau serius?
Anda

Ya. Aku serius, dalam 1 minggu mereka akan mengawasi pergerakan mu dan juga rumah mu.

Jadi untuk 1 minggu ini jangan lakukan pergerakan transaksi narkoba.

Tak hanya kau, tapi kita semua harus menghentikan aksi kita untuk sementara bahkan para polisi sial itu mulai memberikan informasi yang sedikit seperti nya mereka sudah mulai curiga kepada ku.

Jeno membanting ponsel nya setelah membaca pesan penting dari Sungchan.

"Bajingan!" Umpat nya sambil mengusap wajah nya dengan kasar

Will Jeno memang sangat marah, karena ini menggangu dan mempunyai dampak besar pada pekerjaan nya.

Satu minggu itu bukan waktu yang sebentar bagi nya ditambah ia tidak punya penghasilan selain dari menjual narkoba nya ini.

Ah sial, seharus nya ia tidak membuang uang yang Jaemin berikan pada nya.

Ya benar, Jeno membuang nya. Karena terlalu jijik dan takut untuk mengambil uang tersebut.























Pagi pukul 07.00

Jeno sudah siap untuk berangkat sekolah, seperti yang diperingatkan Sungchan tadih malam Jeno akan diawasi polisi secara diam diam.

Ia juga sudah diberi tahu Sungchan bawah ada dua orang anggota kepolisian yang menyamar menjadi masyarakat biasa disekitar perumahan nya.

Dan benar saja ada dua orang laki laki yang menghampiri Jeno saat ia sedang mengikat tali sepatu nya didepan rumah.

"Halo, aku Shotaro dan ini kakak ku Johnny. Kami adalah mahasiswa yang sedang melakukan pengamatan dilingkungan ini." Sapa orang yang bernama Shotaro

Jeno sebisa mungkin bersikap ramah pada mereka walapun agak kesel dengan pria yang bernama Johnny itu. Dia terus menatap nya dari atas kepala hingga kebawah kaki Jeno membuat Jeno risih dan ingin memukul nya.

"Oh iya halo kak, jadi ada keperluan apa ya?!" Tanya Jeno dengan senyum ramah menghiasi wajah nya

"Kau ini tuli ya. Teman ku tadih mengatakan ingin melakukan pengamatan." Sahut Johnny dengan nada dingin

Over || JaemjenWhere stories live. Discover now