Haechan Seo

109K 5.8K 382
                                    

Braakkk

"YOOOWWW!! WASSAP MA PRENN, HAW AR YU TUDEY??!!" Haechan mendobrak pintu kelas nya dengan sangat keras, tidak peduli jika didepan kelas ada seorang guru yang sedang menjelaskan materi.

"Telat lagi kamu Haechan?" Ucap guru itu dengan tatapan tajam penuh percaya diri.g

"Ehheee ada bapak Kyungsoo tercinta... Assalamualaikum pak!!" Haechan hormat didepan guru matematika nya.

"Heh Chan? Lo kristen goblok!!" Seorang teman nya menyahut dari dalam kelas sambil menepuk jidat melihat tingkat konyol Haechan, di ikuti semua gelengan kepala teman teman kelas nya.

".....lah iya! Gue kristen ya? Baru sadar" Haechan menoleh ke arah pak Kyungsoo yang masih menatap tajam dirinya. "Eh maaf pak" Haechan membungkukkan tubuh tidak lupa menunjukkan cengiran khas milik nya.

"Kamu sadar tidak berapa menit kamu terlambat datang ke sekolah?" Pak Kyungsoo berjalan pelan menuju murid bermarga Seo di depan pintu.

Haechan menegakkan kembali tubuh nya dan dengan santai menjawab "Sadar lah pak, buktinya saya masih ngobrol sama bapak sekarang. Kalo ga sadar berarti saya ping-"

"SEO HAECHAN!!"

"Mampus lo Chan"

" Hayolooo"

"Haechan mah kagak ada kapok nya"

"Iya sih, emang dasar nya bocah tengil kelebihan energi"

"YANG DI DALAM KELAS DIAM ATAU SAYA BERI HUKUMAN SAMA SEPERTI ANAK INI"

Seisi kelas pun hening seketika. Tidak ada yang berani membantah guru paling mengerikan di sekolah mereka dan malah sibuk menyenggol sikut teman sebelah nya bermaksud menyalahkan satu sama lain.

Guru bermarga Do itu memijit pelipis nya pelan "Haechan" panggil pak Kyungsoo untuk yang kesekian kali nya.

"Ya pak? Saya disini, bapak pusing? Mau saya piji-"

"DIAM!! KAMU SAYA BERI HUKUMAN BER-"

"Berdiri di lapangan sampai pelajaran bapak selesai. Yayaya oke." Haechan bosan, dia selalu menerima satu hukuman itu selama hampir dua tahun sekolah di Kwangya Senior High School. Tidak heran kulit nya berubah menjadi coklat!!

Setelah melemparkan tas kepada teman sebangku nya di pojok belakang, Haechan berjalan gontai ke arah lapangan.

Apa dia akan berdiri dibawah terik nya matahari sambil hormat ke bendera negara nya? Tidak, dia sedang tidak berselera melaksanakan hukuman hari ini. Haechan hanya melewati lapangan untuk sampai ke kantin.

"Mang Jajang!!" Haechan melambaikan tangan dari pintu masuk kantin.

"Loh? Ada pelanggan setia ku, bolos lagi Chan?" Sapa mang Jajang saat Haechan sudah sampai di kedai soto milik nya.

"Hehe Echan telat setengah jam tadi, masuk nya manjat pager belakang, eh sampe kelas lupa kalo ada pelajaran nya pak Kyungsoo.." Haechan menceritakan kesialan yang hampir setiap pagi ia dapatkan kepada sepupu jauh dihadapan nya. "Padahal Echan udah susah susah luangin waktu buat ngerjain pr matematika"

"Dihukum lagi?"

Haechan mengangguk cepat hingga surai madu nya ikut bergerak "Iyalah pasti! Tapi Echan bosen hukuman nya itemin badan teros! Mending makan kan?" Haechan memperlihatkan senyum tulus nya kepada mang Jajang "Pesen yang kayak biasa dong, Echan tunggu di meja biasa Echan duduk yaa"

Mengangguk, mang Jajang menatap Haechan yang sedang berjalan kearah meja pojok kantin dengan tatapan sendu, sebelum akhirnya membuatkan pesanan sepupu jauh nya itu.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang