Melk?

42.4K 3.8K 435
                                    


.

.

.

.

.

.

.

.

Kini Haechan sedang berjalan mondar mandir dengan Chenle yang terus menghisap dada nya. Balita itu merengek ingin ikut Taeyong dan Jisung pulang, tapi mommy nya tidak mengizinkan. Kasihan nenek mereka yang sudah seharian lebih terus menjaga dan mengawasi dua balita yang tak bisa diam.

Akhirnya agar Chenle tidak menangis Haechan izinkan balita itu menyusu di dada nya lagi.

Taeyong pulang setengah jam yang lalu bersama Jisung sekitar pukul 21.30 pm. Memang awal nya sang mertua ingin menemani Haechan hingga Mark pulang tapi ternyata tidak bisa. Beomgyu mengeluh rindu pada bubu dan terus merengek seperti anak kecil di telpon.

"Mommy ndak cape beldili telus?" ucap Chenle yang ada di gendongan Haechan.

"Ngga kok, Lele cepetan bobok ya? udah malem"

"Adek nakal ngga mom?"

"Ngga sayang"

Chenle mengangguk sembari tersenyum pada Haechan. Si balita kembali menghisap nipple pink mommy nya hingga akhirnya tertidur.

Si manis yang melihat Chenle sudah memejamkan mata kini perlahan naik ke lantai dua menuju kamar. Ia letakkan anak nya di kasur dengan sangat hati hati agar tidak mengganggu. Lalu setelah itu ia kembali ke ruang keluarga untuk menunggu sang suami pulang.

Ckleekk..

Pintu terbuka, tampaklah Mark Jung dengan kemeja kusut dan dasi jauh dari kata rapi. Jas biru dongker di taruh di bahu kiri dengan tas kerja di tangan kanan nya. Muka sang suami terlihat sangat kelelahan dan.. marah?

"Melk!!"

"Hihii Echan punya surprise tauu"

Haechan buru buru mengambil alih tas dan jas si dominan kemudian memeluk tubuh tegap itu.

"Ck ngga peduli gue"

Tanpa melihat Haechan sedikit pun, Mark langsung menghempaskan tubuh mungil sang istri. Untuk saja si manis masih bisa menahan tubuh agar tidak terjatuh ke dingin nya lantai.

"Melk kenapa? Echan ada salah?"

"Brisik lo Chan, minggir"

"O-ohh.. maaf, makan dulu ya?"

"Ga"

"Echan udah masak loh buat Melk"

"Lo makan sendiri sono"

"Ayo Melk juga ikut makan"

"Bacot bat anjing Chan!!"

"Tapi-"

"GUE BILANG GA YA GA SEO HAECHAN!! LO BUDEG?!!"

Mark benar benar menatap Haechan dengan mata tajam penuh amarah. Lalu dengan tega si dominan meninggalkan istri nya yang mematung di ruang keluarga. Ruang kerja adalah tujuan Mark Jung, ia tutup pintu itu dengan kasar hingga menimbulkan suara bantingan keras.

"Apa kata nya tadi? Seo?"

Hati Haechan serasa ditusuk oleh ribuan panah beracun tak kasat mata. Sakit sekali hingga rasa nya si manis ingin menangis saat itu juga.

"Jangan cengeng, pikirin lo ada salah apa ke suami lo Chan"

Tapi semakin si manis memikirkan perlakuan Mark yang sangat berbeda, semakin sakit pula hati nya. Sang suami yang memilik sifat lembut pada diri nya malam itu datang seperti orang tak dikenal.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang