5.5

1.3K 173 10
                                    

"Benarkan? Kamu ngga bakal punya rasa itu buat aku? Jadi apa sekarang masih berlaku?"

Jaehyuk menatap Jeongwoo dalam diam.

"Apa rasa itu mulai muncul sekarang?" tanya Jeongwoo.

"Engga" balas Jaehyuk.

"Kalau gitu buktiin"

Jaehyuk terdiam.

Jeongwoo masih menunggu tanggapan Jaehyuk tapi mulut Jaehyuk masih setia terkunci rapat.

Akhirnya dengan menahan sakit, Jeongwoo mendudukan dirinya.

Sepersekian detik berikutnya, tangan Jeongwoo menarik tangan Jaehyuk. Mengikis jarak dan mempertemukan bibir keduanya.

Jaehyuk memberontak dengan mendorong Jeongwoo namun mendengar desisan kesakitan Jeongwoo ngebuat Jaehyuk berhenti memberontak.

Tangannya malah perlahan turun ke dalam genggaman Jeongwoo.

Jeongwoo memiringkan wajahnya untuk memperdalam ciumannya. Jaehyuk tergoda.

Akhirnya membalas ciuman Jeongwoo.

Pergerakan bibir Jeongwoo berhenti. Hal itu ngebuat Jaehyuk mendorong tubuh Jeongwoo pelan. Memutus tautan bibir mereka.

Jeongwoo maupun Jaehyuk saling terdiam.

Ngga ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya.

Jaehyuk yang seolah sadar terlebih dahulu kemudian langsung berdiri. Meletakkan mangkok buah itu diatas meja dan berlalu pergi.

Jeongwoo sendiri akhirnya tersenyum tipis.

"Rasa itu sudah muncul"

.

.

.

Dua hari kemudian.

Paginya sewaktu sarapan.

Ayah, ibu, Jaehyuk dan Jeongwoo duduk bersama dimeja makan. Sarapan bersama.

"Udah bisa jalan kamu?" tanya ayahnya.

Jeongwoo melirik, "Aku ngga lumpuh, yah"

"Tapi kemaren juga ngerengek terus pas jalan" balas ayahnya.

"Mana ada" kata Jeongwoo.

Pagi ini luka Jeongwoo udah mendingan. Cuma belum baikan banget. Tapi buat jalan bisa kok.

Jaehyuk ngelirik Jeongwoo yang duduk disebelahnya. Jeongwoo bertingkah seperti biasa setelah terjadi kejadian malam itu.

Jaehyuk bukannya minta Jeongwoo untuk bereaksi berlebihan tapi ngga sedatar ini. Mereka sempat ciuman.

Bukan sekedar kecupan tapi ciuman.

Tapi baguslah. Setidaknya dengan begitu Jaehyuk ngga perlu bersusah payah minta Jeongwoo buat ngelupain masalah malam itu.

"Yah, bu. Jaehyuk berangkat" kata Jaehyuk bangkit dan mengambil tasnya. Padahal makanannya belum habis.

"Ngga dihabisin dulu?" tanya ibunya.

"Kenyang" kata Jaehyuk diakhiri senyuman.

Jeongwoo cuma mandang punggung kakaknya hingga menghilang dibalik pintu.

.

.

.

Beberapa hari kemudian.

Hubungan keduanya malah kembali menjauh.

Sebenarnya Jeongwoo biasa aja. Pendiam.

Hanya Jaehyuk yang seperti menghindar. Sebisa mungkin tidak bertemu langsung sama Jeongwoo. Padahal Jeongwoo ngga gigit.

TwinsWhere stories live. Discover now