9.9

1.3K 157 4
                                    

Paginya.

Jeongwoo sedang memasang dasinya.

Terlihat tangan kanannya yang sudah terbalut plester.

Setelah selesai memakai seragam, Jeongwoo kembali diam. Menatap dirinya dipantulan cermin lainnya yang belum terkena amukannya.

Fisiknya terlihat sempurna. Sehat, atletis dan wajahnya tampan.

Tapi sayang, hatinya tidak sesempurna tubuhnya. Hatinya sangat rapuh dan cacat karena menyimpan banyak luka.

Jeongwoo mengehela nafas pelan. Meyakinkan diri. Kemudian menghapus air mata disudut matanya.

"Jeongwoo, lo ngga boleh lemah" katanya pada dirinya sendiri.

.

.

.

Diruang makan udah ada ayah, ibu dan Jaehyuk. Jeongwoo memasang senyumnya.

"Pagi" sapanya.

"Pagi juga, ganteng" balas ibunya dengan menerima kecupan dipipi dari Jeongwoo.

Jeongwoo kemudian duduk disebelah Jaehyuk. Karena emang biasanya juga begitu.

Jaehyuk senyum ketika pandangannya bertemu sama Jeongwoo.

"Tumben bisa bangun pagi" komentar ayahnya tanpa memandang Jeongwoo. Menyindir.

"Bangun siang dimarahin, bangun pagi dijulidin" balas Jeongwoo yang juga ngga natap ayahnya.

Ibu keduanya cuma senyum maklum. Ayah sama anak itu emang suka saling nyindir.

"Kamu mau berangkat bareng ngga?" tanya Jeongwoo ke Jaehyuk.

Jaehyuk mau jawab tapi,

"Kamu? Kaknya kemana?" tanya ayahnya dengan menatap Jeongwoo.

Yang ditatap cuma senyum datar. Ngeledek.

"Sama kakak sendiri ngga sopan" komentar ayahnya lagi.

Ngga bisa didiemin.

"Jaehyuknya aja nggapapa. Ayah kenapa repot?" balas Jeongwoo ngga mau kalah.

''Heh, kamu ja-"

"Ayah nggapapa kok. Lagian udah kesepakatan kita. Aku sama Jeongwoo mau selayaknya teman biar makin akrab" balas Jaehyuk memutus pertengkaran.

Ayahnya mengalah. Ibunya tersenyum tipis.

Jeongwoo? Memandang teduh Jaehyuk.

Jaehyuk tersenyum dan mengangguk.

Sarapan berjalan lancar.

Selesai.

Jaehyuk dan Jeongwoo pamit berangkat.

"Kamu perasaan tiap hari berangkat pagi. Kuliahnya ngga ada ambil sore?" tanya Jeongwoo ketika keduanya sudah dijalan.

Mengantar Jaehyuk ke kampus. Pakai mobil Jeongwoo.

SIM gimana?

Udah ada dong.

"Aku ngga suka kuliah sore. Pulangnya kemaleman" jawab Jaehyuk.

Jeongwoo mengangguk kemudian diam.

Jaehyuk sekarang yang melirik Jeongwoo, "Mau tanya" katanya.

"Iya" jawab Jeongwoo.

"Kamu kenapa dari dulu semenjak nyatain perasaan ke aku jadi ngga pernah manggil aku 'kakak'?" pertanyaan Jaehyuk ini lebih ke gabut dan iseng.

Sebenarnya Jaehyuk ngga begitu penasaran. Pikirnya, Jeongwoo itu udah gede dan bahkan udah lebih tinggi dari Jaehyuk, wajar misal ada pikiran males manggil Jaehyuk 'kakak'.

TwinsWhere stories live. Discover now