PART 04

19.5K 1.3K 20
                                    


"BOHONG!"

Fransa dan Charlize sontak terkejut dan memandang Leonard yang sudah berdiri dihadapan mereka.

"dia abis pingsan disekolah mom,lalu pulangnya dihadang oleh Geovero"

"Geovero,lelaki itu lagi?"tanya Fransa tak habis fikir dengan ulah Geovero itu.

"kamu diapakan Zea?"tanya Fransa sambil mengelus surai halus Charlize.

"gak diapa-apain"jawab Charlize santai.

Leonard menatap Charlize jengah,dirinya menyodorkan sebuah rekaman yang baru saja terjadi pada Charlize "lo pikir gua bodoh?"decaknya.

"penguntit lo"

"adek sialan,sini lo lawan senapan sama gue!"ujar Leonard mengapit kepala Charlize dilenganya.

"ihh, ketiak lo bau anjing"seru Charlize tak terima.

"bahasa kamu Zea,kamu perempuan"ucap Fransa yang lagi-lagi menegur anak perempuanya itu,perihal bahasa kasarnya.

Charlize langsung mengatup mulutnya,"si leo nih mom!"

Fransa hanya menggelengkan kepalanya heran,"untung ada Kathezo loh yang nolongin kamu,gimana kalo dia gak dateng?"

Charlize hanya memutar bola matanya malas"itu juga karena Zea telfon dulu"

"ck, gak berterima kasih lo,ini juga luka yang ngobatin si Hezo kan?"kini berganti Leonard yang memuji lelaki itu.

"iya, lagi kesambet kali dia"ucap Charlize asal,dan teringat lagi ketika lukanya diobati oleh Kathezo.

"aws,pelan-pelan"

"udah pelan,lo aja yang lebay"

"bangsat!"

"mulut lo, harus dihukum"ancam kathezo,lalu menyetil bibir ranum Charlize.

"gue gk takut hukuman lo"

Kathezo berdecak kesal,lalu menekan kapas yang sudah diberi cairan alkohol itu pada luka Charlize.

"aw"spontan Charlize memukul lengan kekar lelaki yang duduk disofa yang sama denganya itu.

Kathezo hanya mendelik"mulai besok,sekolah bareng gue"ucapnya saat Charlize sudah selesai diobati.

"sorry, mean?"

"ck, you know. what I mean"

"sure, tapi itu mustahil lo lakuin"

Kathezo menatap Charlize lama, dirinya mendekatkan wajahnya, hampir mengikis jarak diantara mereka.

Charlize melotot, oksigen seolah hilang karena matanya menatap kesempurnaan Kathezo dalam. Sedangkan sang pelaku kini hanya beberapa cm dari wajahnya.

Tangan kekar itu menyelipkan anak rambut Charlize dibelakang telinga "karena gue gak mau ngulang kesalahan"ucapnya setelah meniup telinga Charlize, membuat sang pemilik telinga bergidik geli.

"heh, bengong lo?"tepukan dibahu Charlize mampu membuatnya tersadar dari lamunan.

"apaan sih lo?"

"kau, sognare ad occhi aperti, baby"

Lagi-lagi Fransa menggeleng dan menyuruh Charlize pergi kekamarnya untuk bersih-bersih lalu beristirahat.

Amore CrudeleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang