chapter 09

3.7K 347 8
                                    

Semua keluarga besar sudah bersiap mereka berjalan ke deretan mobil mewah, dan mengendarai mobil tersebut dengan keluarga mereka masing-masing,

"Tunggu! " Seorang gadis yang entah dari mana muncul

Mereka pun keluar dan menatap bingung gadis itu kecuali mereka yang mengenal gadis itu

"Siapa anda, dan kenapa anda bisa masuk ke sini! " Tanya lian dengar dingin, gadis itu tampak terpesona dengan Liam, lalu tersenyum malu malu.

"Kaka dia teman ku, aku yang mengundang nya" Clara datang merelai.

"Namanya giselda dayana " Ujar Clara, dan diana semakin menatap Clara, setaunya Clara tak memiliki teman selain diana dan Tema teman nya

"Dia boleh ikut kan paman? " Tanya Clara dengan wajah polos yang menatap penuh harap

"Tidak, kita bukan tempat penampungan, yang dapat menerima orang asing" Kata Dev dengan dingin

Tuan besar mengangguk membenarkan "jangan bertingkah kekanak-kanakan Clara! "

Mata Clara berkaca kaca lalu memeluk vian, vian yang tidak tega pun membuka suara "dad tidak apa apa membawa satu beban lagi, asalkan dia tak menyusahkan, jika menyusahkan seret aja ke kandang rimba, " Ujar vian ketus dan sangat tajam, rimba adalah serigala besar milik vian.

"Yey makasih kak vian" Clara memeluk vian dengan senang, sedangkan giselda hanya menatap merinding, seperti nya dia harus berhati-hati.

Cleo yang sedari tadi menyimak pun menatap gisel intens

Dia tersenyum miring lalu menatap diana sinis "bodoh" Umpat Cleo

Papanya langsung menegur Cleo, setelah debat yang cukup panjang akhirnya mereka membawa gisel dengan syarat jadi babu selama perjalanan, mereka liburan ke pulau pribadi keluarga Harrison dengan menggunakan jet pribadi, disana dibangun sebuah vila yang sangat megah dan berkelas, bahkan pasilitas yang sangat sangat mewah, tentu saja perjalanan mereka disorot oleh paparazi yang haus akan berita tentang keluarga mereka, dan tanpa tahu malu gisel, bergaya seperti dia salah satu anggota keluarga, dengan berjalan mepet dengan Dev, dan tanpa sengaja atau sengaja dia tersandung dan mepet kesamping dan berpegang pada lengan Dev, terlihat sekilas mereka sedang bergandengan, namun Dev menghempaskan kasar tangan gisel.

Diana yang kesal dia pun berpindah posisi ke tengah antara Dev dan gisel, lalu menjulurkan kakinya membuat gisel terjatuh, perbuatan dia tak diketahui siapapun karena posisinya ada dibelakang, lagipula siapa yang akan perduli oleh beban tidak tahu diri, saat gisel terjatuh dia merintih kesakitan, dan tidak ada yang perduli kecuali Clara dan diana, lebih tepat nya diana hanya pura pura.

"Ini semua salah dia, dia gak suka sama aku, mangkanya dorong aku. " Ujar nya menangis, meminta simpati dari keluarga Harrison.

Namun bukannya mendapatkan simpati mereka lebih memilih diana yang jelas jelas adalah menantu.

"Kamu kok gitu, aku gak sejahat itu, kenapa kamu bisa bisanya nuduh aku" Diana merapat ke Dev dan mereka berpelukan, canda, maksudnya Dev memeluk diana dan menenangkan.

"Kalo jalang sih emang tetep jalang, munafik, lo gapapa kan? Jangan lemah hajar kalo perlu" Kata Cleo membela gisel gisel tersenyum senang lalu berdiri dengan bantuan Cleo

"Cleo jaga bicara mu, diana sayang mending kalian didepan, mommy takut kalian digigit anjing yang menggonggong" Wanita paruh baya itu menyuruh anak dan menantu nya berpindah posisi, , tanpa ada drama lagi akhirnya mereka bisa beristirahat dengan tenang dikamar masing-masing

Diana sedari tadi mendiami Dev tanpa mau bicara, Dev pun mendekat

"Kenapa hm? " Bisik Dev

"Aku gapapa" Jawab diana tersenyum lembut.
"Mau jalan jalan ke pantai? " Tawar Dev, diana melihat nya dengan antusias

Dev pun menarik tangan diana pelan lalu menuntun nya keluar, pasangan ini menikmati waktu bersantai mereka dengan bahagia.

Diana senang, impian nya yang dulu dia kira tidak bisa dia gapai sekarang ada didepannya, inilah yang dia inginkan, tidak perlu berlebihan, diana hanya ingin mendapatkan cinta Dev.

"Aku mencintaimu diana" Diana terkejut, walaupun ini bukan pertama kalinya Dev mengatakan ini tapi tetap saja itu membuat nya terkejut.

Cup

Mengecup bibir diana singkat, itu menyadarkan diana kembali.

Wajah diana merona, Dev terkekeh lalu mendekat kan diri pada diana, matamereka saling berpandangan

"Ehem"
"Aduh punten ya numpang lewat, gak niat ganggu kok" Buyar semua, Dev merubah ekspresi nya menjadi datar lalu menatap kakak dan kakak iparnya

Dev berdecak kesal, lalu menarik tangan diana lembut, menjauhi pasangan itu.

"Eh mau kemana, " Deshi berteriak
"Udah lah yang ngapain kita ganggu mereka, mending kita berduan aja"ujar Liam manja ya beginilah jika hanya mereka berdua, Liam akan sangat manja dan cerewet.

" Yang, liat sikap Devano yang berubah, aku ngerasa seneng deh, soalnya sikap Devano yang dulu ngingetin aku sama sikap kamu, aku tau dan paham bagaimana perasaan diana saat suaminya tak menerima nya" Deshy menatap diana dan Dev yang semakin menjauh

Liam tertegun "maafkan aku, aku mencintaimu Deshy"





~DIANA STORY~

Di sisi lain dua orang sedang berdebat di belakang vila yang sepi

"Lo gimana sih gitu aja gak bisa! Lo lihat mereka semakin dekat"

"Lo salahin gw? Ya gw gak tau dong, gw selama ini sudah berusaha-"
"Ya lo lebih berusaha lagi, lo liat diana yang dari kalangan miskin aja bisa dapatin hati Dev! Pokoknya malam ini gak boleh gagal"

"Hum oke, tapi Tugas ngasih minuman lo ya gw tinggal masuk".

" Ck, oke, tapi awas aja kalo gagal!, kali ini lo harus bisa hancurkan diana, dia gak pantas bahagia! "

"Kenapa lo seperti sangat benci sama cewek itu? "

"Lo gak perlu tau karena itu bukan bagian lo, yang perlu lo tau, gw udah bayar mahal lo buat rusakin rumah tangga diana dan Dev, bukan hanya diana yang perlu lo hancurkan tapi Dev juga, " Gadis itu menyeringai membayangkan rencana nya.

Tanpa disadari seseorang bersembunyi dengan handphone yang merekam pembicaraan mereka.

Gadis itu tersenyum licik



TBC

Diana StoryWhere stories live. Discover now