chapter 12

3.2K 280 10
                                    

Liburan telah berakhir, kini mereka kembali krtumah masing masing begitu pun dengan Dev dan Diana.

"Selamat datang nyonya tuan" para maid dan bodyguard berbaris rapih menyambut kedatangan mereka, Dev Naya berdehem singkat dengan wajah datar nya, sedangkan diana tersenyum ramah.

Keduanya masuk kedalam, Dev langsung mengambil la0top nya dan duduk di sofa kamar nya mengerjakan sesuatu,

Sedangkan diana memilih duduk bersandar di ranjang nya sambil bermain HP,

Dev melirik istrinya yang tampak sibuk, lalu pria itu melihat lalu yang terpasang dileher indah istrinya.

"Saya ceraikan kamu, datang ke persidangan di tanggal yang sudah saya bilang tadi" pria itu menatap hina gadis yang bersimpuh dibawah kakinya

"Tuan saya mohon jangan ceraikan saya, saya tidak punya siapa siapa lagii tuan,  saya mohon" dengan tak berperasaan pria itu menendang gadis 8tu hingga tersungkur.

"Jangan sentuh saya! " Pria itu berjalan lalu berjonykok dan mencekram dagu isrinya dan menatap penuh kebencian
"Saya tidak perduli,dan ingat satu hal jangan berharap kamu bisa meminta bantuan pada orang tua saya, atau kamu akan menderita "lalu menghempaskan gadis yang menangis itu,

Didalam hati dia sedang merencanakan untuk melamar kekasihnya, ah dia sangat tidak sabar.

Pria itu pun pergi meninggalkan gadis itu sendirian,

Beberapa Minggu kemudian, sidang perceraian pun mempertemukan kembali keduanya.

Dev menatap datar dengan hati yang berbunga disampingnya ada sang kekasih yang menggelayut manja, sedangkan disisi lain Diana hanya menatap kosong saat hakim menyatakan keduanya resmi berpisah.

Keluarga Dev sangat marah dan kecewa pada Dev tapi Dev sudah memperingatkan mereka untuk tidak ikut campur, lalu mereka menghampiri Dianna , diana menangis di pelukan mantan ibu mertua nya

Mereka tahu perasaan Diana pada Dev dan pasti ini sangat berat untuk Diana.

"Diana  apa rencana mu untuk kedepannya "tanya Mantan ibu mertua nya

"Aku bisa cari kosan yang murah Tante, kebetulan Dian punya tabungan, sisanya Diana buat warung kecil-kecilan.

Wanita itu menatap sendu gadis yang pernah menjadi menantunya itu, "jika butuh sesuatu kamu hubungi mom ya, dan panggil mommy seperti biasa, kamu udah mommy Anggap anak sendiri" Diana mengangguk, lalu menatap sendu dua sosok yang dia anggap orang tuanya yang kini berjalan pergi

Lalu dua sosok datang, satu memasang wajah dingin dan tajam satu lagi menatap polos dan lugu dengan hatinya yang licik.

"Diana maaf ya gara gara aku kamu sama Dev cerai tapi aku gak bisa gimana karena kami saling mencintai, kamu harus ngerti ya toh ini juga salah kamu karena gak bisa buat Dev mencintaimu dan berpaling padaku" ujar gadis itu dengan polos, sedangkan diana menatap jijik dan sengit

Gadis itu seolah berkata lain dengan yang dia ucapkan 'lo harus nya sadar Lo gak pantas bersama Dev '

"Apakah matamu sudah tak berguna! " Bentak Dev membuat Diana terlonjak kaget.

"Sayang Kapan kamu melamar ku" Diana tahu gadis itu hendak memamerkan kemenangan nya atas Dev pada dirinya.

"Secepatnya" setelah mengatakan itu Dev merangkul Gisel lalu pergi dari sana.

Daisy dan Liam menghampiri Diana Daisy memeluk Diana lalu menangis , sedangkan Liam mengelus punggung istri nya menenangkan.

Mereka mengobrol sedikit, lalu saat hendak pergi Diana menghentikan mereka
"Kak Liam aku titip kalung ini untuk mas Dev, jangan bilang ini dari ku"

Diana StoryKde žijí příběhy. Začni objevovat