➖ Storm

2K 234 20
                                    

Hari ini, Vivi ulang tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, Vivi ulang tahun. Sebagai kesayangan Kafka yang nomor dua—nomor satunya ditempati Ata, hari ini harus selalu dirayain. Harus. Nggak boleh sampai terlewat. Setiap tahun, selalu begini.

Beberapa hari sebelumnya, Kafka udah minta ke Ata buat ngosongin kegiatan di hari Rabu, hari ulang tahun Vivi. Kafka sampai mohon-mohon supaya Ata nggak punya kesibukan di hari itu. Ata emang lagi nggak sibuk karena masih liburan, tapi karena temen-temennya yang dari luar kota udah balik ke perantauan juga, Ata jadi agak sibuk. Sibuk main, tepatnya.

Ata dan temen-temennya punya rencana main ke taman rekreasi paling besar di kota ini. Seminggu sebelumnya, Mereka beli tiket festival yang bisa buat masuk ke semua wahana. Kebetulan, tiketnya lagi promo, jadi harganya lebih murah. Jelas aja, Ata dan temen-temennya—mahasiswa doyan diskonan, langsung beli. Mumpung masih liburan. Dan kebetulannya lagi, pas hari ulang tahun Vivi. Ata bimbang. Kalau dia jadi main, kemungkinan besar Kafka bakal ngambek. Kalau dia nggak jadi main dan biarin tiketnya hangus, Ketty dan Arum yang bakal ngambek. Pilihannya, Ata tetap berangkat.

Mereka berangkat naik kereta pagi-pagi banget. Hunting foto sunrise, nyari tempat sarapan yang enak dan murah, main sebentar di pantai dekat sana, lalu masuk ke wahana taman rekreasi.

Ata ngeyakinin Kafka kalau dia bakal tetap ada di hari ulang tahun Vivi. Ata juga susah payah ngebujuk Kafka kalau acara mainnya nggak bakal sampai malem. Lagian, taman rekreasinya tutup sore. Ata bisa langsung pulang, siap-siap lagi, dan berangkat ke apartemen Kafka.

Ya, itu rencana awal. Rencana yang nggak ada plan penggantinya. Rencana yang sekarang meleset jauh dari perkiraan.

Ata dan temen-temennya emang keluar dari taman rekreasi jam empat sore. Ada waktu satu jam sebelum Kafka pulang dari kantor, tapi kesialan datang di detik-detik terakhir. Jani nggak sengaja ninggalin belanjaan cinderamata mereka di bianglala, wahana terakhir yang mereka naiki. Sadarnya pas mereka jalan ke arah exit gate yang udah jauh dari wahana. Mau nggak mau, mereka balik lagi ke wahana bianglala.

Tepat kayak tebakan Arum. Belanjaan mereka nggak ada. Hilang. Nggak tau ke mana. Emang nggak seberapa harganya, tapi mereka nggak mau pasrah gitu aja. Apalagi, mereka udah ngabisin waktu dua jam buat muterin toko cinderamata. Buat milih-milih dan antri bayar ke kasir.

Sementara Ketty dan Jani nanya ke petugas yang jaga wahana bianglala, Ata dan Arum ke pusat penitipan barang sekaligus tempat barang-barang hilang. Kania, pas lagi genting-gentingnya, malah ketimpa sial juga. HPnya jatuh di kolam anak-anak waktu mereka keburu-buru tadi. Jadilah, Kania ngatasi masalahnya sendiri selagi masing-masing dari mereka nyebar.

Setelah satu jam nyari di mana-mana, belanjaan itu ternyata dibawa petugas bersih-bersih. HPnya juga Kania bisa diselamatkan dengan kondisi daya baterai yang nipis banget. Seenggaknya, dua masalah selesai dan teratasi. Mereka akhirnya bisa pulang.

Tapi, kayaknya hari ini jadi hari sial buat Ata dan temen-temennya. Mereka ketinggalan kereta dan harus nunggu setengah jam lagi sampai kereta berikutnya datang. Ata udah pasrah bakal kena damprat Kafka. Karena sekarang gantian dia yang ketimpa sial. Baterai HPnya habis. Mati total. Kesialan lain, dia nggak bawa charger dan power bank.

Boyfriend ✔ #1Where stories live. Discover now