Kata orang, Kafka itu perfect boyfriend. Ganteng, pintar, baik, dan yang paling penting: dia sayang banget sama Ata.
Sementara bagi Ata, Kafka cuma laki-laki random yang tiap hari bikin Ata pusing sama kelakuannya. Ya, meskipun sesekali bikin senyum...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kafka Alfarez Adhiwangsa; Atalla's boyfriend:
Mahasiswa arsitektur semester 7. The perfect boyfriend. Ganteng, pintar, tajir, baik, dan yang paling penting; dia sayang banget sama pacarnya, Atalla.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Kafka sering ambil job proyek-proyek kecil buat nambah pengalaman dan nambah uang saku buat jajanin pacarnya. Meskipun dia juga nggak kurang-kurang kalau urusan uang saku.
Biar kerasa senengnya waktu jajanin kamu pakai hasil kerja sendiri, gitu katanya waktu Ata tanya alasan Kafka ambil beberapa job.
Ata bilang, pacarnya ini orang paling random dan ngebosenin yang pernah dia temui. Kafka nggak punya hal yang benar-benar dia sukai dan benar-benar dia benci. Yeah, he's a boring person. Meskipun begitu, Ata sayang banget sama dia.
Pacaran hampir satu tahun sama Kafka bikin Ata jadi nggak gampang mager karena pacarnya itu sering banget nguliahin Ata tentang 'jeleknya perempuan yang mageran'. Kafka bikin dia ngerasa nggak kesasar kuliah di ekonomi karena laki-laki itu ngajarin Ata buat terus bersyukur. Dan masih banyak hal positif yang Kafka ajarin ke Ata. Maybe it's just a little things, tapi Ata seneng karena laki-laki randomdan boring ini bisa bikin dia ngelakuin hal-hal positif.
