➖️ Big Baby (2)

2.6K 245 51
                                    

Sesampainya di apartemen, Kafka makin rewel. Ngalah-ngalahin bocah yang baru tumbuh gigi susu. Padahal Ata cuma ninggalin dia mandi sebentar, nggak sampai lima belas menit. Tapi begitu keluar dari kamar mandi, pacarnya udah nggak goleran di sofa bed lagi. Sekarang dia duduk di depan komputernya dan nge-game sambil streaming sama Kak Jeric. Ata nggak paham soal game dan sebangsanya. Yang dia tau, belakangan ini Kafka hobi banget main game online. Kadang sama Kak Jeric, kadang sama Kak Ardan. Kadang bertiga. Sampai-sampai, ada spot tersendiri buat seperangkat komputer khusus nge-game, hasil ngerayu mamanya dua menit doang.

Ata nggak bakal protes kalau pacarnya itu nggak sakit dan kelihatan butuh tidur. Terpaksa Ata nelepon Kak Winda buat ngomong ke Kak Jeric supaya berhenti dulu main sama Kafka. Seenggaknya sampai cowok itu sembuh dan tampangnya nggak kayak mau pingsan begitu.

 Seenggaknya sampai cowok itu sembuh dan tampangnya nggak kayak mau pingsan begitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku ngambek sama kamu." Kafka duduk di kursinya sambil natap Ata kesal karena Kak Jeric matiin streaming game mereka nggak lama setelah dia selesai teleponan sama Kak Winda. Padahal sesi permainan sisa sepuluh menit, tapi Kak Jeric matiin sambungan tanpa mikir lagi. Mungkin dia diomelin sama Kak Winda. Ata bakal minta maaf sama Kak Jeric nanti, setelah bayi besarnya ini udah nggak rewel banget.

"Boleh ngambek, tapi tetep harus makan." Ata jalan ke dapur dan buka kulkas yang isinya cuma frozen food setumpuk. Nggak jauh dari meja, kursi, dan seperangkat komputer game punya Kafka. "Kulkasmu kenapa isinya nugget doang, Kaf? Katanya abis belanja sama Kak Jessy? Terus kiriman makanan dari Mama kamu ke manain?"

"Aku udah bilang kalau aku ngambek sama kamu, jadi aku nggak mau ngomong."

Ata geleng-geleng heran sambil berdiri di seberang meja game-nya Kafka. "Kamu barusan ngomong sama aku."

Masih sambil cemberut, Kafka jawab, "Tapi aku nggak jawab pertanyaanmu."

Astaga, dia kenapa, sih? Kerasukan setan masa kecilnya, ya?

"Bakso langganan kita kayaknya masih buka jam segini, Kaf. Mau beli itu?"

Kafka nggak nyahut.

"Apa mau bubur? Aku bisa bikin, tapi agak lama. Harus beli bahannya dulu."

Ata masih berusaha, tapi Kafka belum mau nyahut.

"Minggu lalu, Kania nemu resto soto yang enak. Aku sama Kania sampai bolak-balik beli. Kamu mau nyobain juga? Rasanya kayak soto buatan Kak Irina, lho."

Kafka masih nggak nyahut, tapi dia tetap ngelihatin Ata.

"Kaf, mau yang mana?"

"Nggak mau semua."

"Kamu jangan nambah-nambahin capekku, dong, Kaf!" Ata spontan ngomong begitu dan langsung nyesel karena sekarang Kafka kelihatan tersinggung.

Why are you messing with this grumpy baby's mood, Atalla? Why??

"Okay, let's sleep early," kata Kafka sambil beresin meja game-nya.

"Kafka, maksudku—"

"Maksudmu, aku ngerepotin. Iya, aku ngerti. Makanya, nggak usah nanya-nanya lagi aku mau makan apa. Aku nggak nafsu. Tambah nggak nafsu karena pacarku dari tadi kerjaannya ngomel. Nggak peka kalau ... I need her attention more than anything." Kafka masih sibuk ngelepasin kabel-kabel yang entah apa aja dari stop kontak sambil terus ngomong, "Kalau aku laper, aku bakal beli makan. Kalau aku ngerasa sakit, aku bakal minum obatku yang udah jelas resepnya dari Dokter Erik. Tapi kalau aku butuh perhatian pacarku, mau cari di mana lagi kalau bukan ke dia?"

Sekarang, Kafka natap Ata. Mukanya kelihatan kesel sekaligus pengen narik Ata ke pelukannya.

"Tapi dia malah nggak mikir ke sana dan sibuk ngomelin aku soal hal-hal esensial yang bisa aku lakuin tanpa diingetin berkali-kali kayak balita. Lalu sekarang dia bilang aku nambahin bebannya. Menurutmu, aku harus apa?"

Cuma Kafka yang bisa nyindir dan ngomel dalam mode manja kayak begini. Sebelum si Grumpy Baby ini makin ngambek, Ata berdiri di depannya yang masih duduk bersandar di kursi dan ngecup bibirnya yang kering.

"I'm sorry. Now, what do you want? Bilang aja, I'll do it for you."

"Kamu belum jawab pertanyaanku." Kafka meluk pinggangnya. "Aku harus apa biar aku dapet perhatian pacarku yang akhir-akhir ini sibuk banget?"

Ata ketawa pelan sambil ngusap rambut Kafka yang halus. "Harus percaya kalau dia bilang, dia sayaaaaang banget sama kamu dan nggak suka lihat kamu sakit gini. Dia minta maaf karena bikin kamu kesel dan ngerasa nggak diperhatiin. Dia juga bilang, kamu bisa minta apa aja sekarang. Dia nggak bakal ngomel-ngomel lagi."

Kafka ngasih senyum tipis ke Ata. Tipis banget, nyaris nggak kelihatan. Tapi segitu aja udah bikin Ata lega banget.

"Hug me in my bed."

"Okay."

Ata nurut aja waktu Kafka ngajak ke kamar dan langsung meluk dia waktu mereka udah berbaring di kasur.

"Aku mau tidur sebentar. Setengah jam, deh," kata Kafka sambil narik selimut sampai nutupin bahunya. "Bilangin sama pacarku, aku mau soto ayam yang tadi dia tawarin buat makan malem."

Ata ketawa pelan sambil balas meluk Kafka yang sekarang lagi nempelin wajah ke dadanya. 

"Oke. Dia bakal pesenin sotonya dan bangunin kamu setengah jam lagi. Jangan ngambek kalau dibangunin, ya?"

Kafka ngangguk lima menit kemudian sambil ngomong, "I love you, Taa."

"I love you too, my Grumpy Baby."

"I love you soooooo much ...."

"I love you more." Ata ngecup puncak kepala Kafka yang wangi sampo yang segar. Udah tau lagi flu, masih sempat-sempatnya cowok ini keramas.

Pelukan Kafka di pinggangnya jadi lebih erat dan posesif. "It's the warmest hug I've had since I felt sick. Thank you, Taa. I love you the most."

***

Guys, boleh minta komentarnya soal gambar ini? Tulisannya bisa dibaca jelas atau blur? Kalau di-zoom in, gambarnya pecah nggak?

Guys, boleh minta komentarnya soal gambar ini? Tulisannya bisa dibaca jelas atau blur? Kalau di-zoom in, gambarnya pecah nggak?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you.

Sekalian deh, nanya di sini dulu. Gambar ini buat next session. Jadi Boyfriend bakal kutamatin dalam waktu dekat dan kita ketemu lagi sama pasangan ini di buku yang baru. Ada yang masih mau ngikutin cerita Ata sama Kafka, nggak?

Boyfriend ✔ #1Where stories live. Discover now