BAGIAN 29🍒

12.4K 1.3K 142
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

lima bulan berlalu....

Selama lima bulan Arga terus menerus mencari keberadaan Quen tetapi 'nihil' dia tidak menemukan satu petunjuk dimana Quen berada.

Kondisi nya kalo ini benar benar memprihatinkan. Kantung mata yang terlihat gelap, mata yang memerah, badan yang mulai kurus tak terawat. 'Frustasi' itu yang sedang dialami Arga selama satu bulan ini.

Bahkan orang tua nya pun tidak bisa menghentikan Arga yang terus menerus mencari Quen tanpa memperhatikan kesehatannya. Akhir akhir ini Arga sangat sensitif bila ada yang berusaha menghentikan tindakannya, bahkan dia tidak segan segan bermain tangan.

Tok tok tok

"Sayang buka nak..." ucap Rea tepat berada di depan pintu kamar Arga.

Tidak ada satupun sahutan dari dalam kamar.

Cklek

Rea membuka pintu kamar dengan kunci cadangan yang memang sudah di sediakan di mansion ini. Saat pertama kali masuk pemandangan kamar yang sangat berantakan banyak barang barang dimana mana ada beberapa pecahan kaca di lantai.

Tea mengedarkan pandangan pada balkon kamar, terlihat sosok yang sedang menatap keluar dari sana. Berjalan pelan Rea membuka sedikit pintu balkon.

"Arga" panggil nya pelan.

"Pergi"

Rea tidak menjawab dia mendekati putra semata wayangnya."Mau sampai kapan kamu nyiksa diri kayak gini?"

"Sampai aku bertemu dengannya." ucap Arga dingin.

"Kita kerumah sakit ya Ga, bunda gak bisa liat kondisi kamu kayak gini." bujuk Rea dengan halus.

Arga menggeleng dia tersenyum getir."Dia jahat Bun..." suara Arga terdengar lirih.

"Dia jahat! dia gak mau balik lagi kesini Bunda.... Dia benci sama Arga ya?" tanya Arga sambil membuka matanya menatap ke arah Rea.

"Gak sayang, bunda yakin Quen pasti akan kembali. Entah kapan waktu itu tiba." ucap Rea dalam hati.

Rea sudah mengetahui semuanya dari Ara, gadis itu bercerita semuanya dari Arga yang bersikap kasar ke Quen dan disaat Quen mengalami kecelakaan Sampai koma. Rea sudah mendengar dengan jelas, dia pikir memang ini salah putranya karena berani menyakiti Quen yang sudah dia anggap seperti putri kandungnya sendiri.

"Dia jahat bunda..."

Arga memukuli kepalanya sendiri dan mengeluarkan sebuah pisau kecil dan bersiap menggoreskan pada tangannya.

"Arga cukup nak!" panik Rea.

Arga mendorong sedikit tubuh Rea ke belakang yang menghalangi tindakannya dan mulai mengarahkan pisau itu tepat ke urat nadinya yang jika sudah terkena mungkin Arga sudah berpindah alam.

"ARGA!" bentak Rea.

Rea menyentak kasar pisau itu sebelum menyentuh kulit tangan putranya.

QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang