BAGIAN 37🍒

5.2K 462 29
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Dor

Tangisan kencang keluar dari Aaron yang seperti nya kaget dengan sebuah suara tembakan. Quen berusaha menenangkan keponakan nya ini, dia membawa Aaron ke atas melihat situasi dari sana.

Sedangkan yang lain pergi melihat apa yang sedang terjadi diluar. Kenzie menatap malas sang papa yang tengah santai memutar pistol ditangannya, sedangkan Edgar memerintahkan bawahannya untuk membereskan kekacauan yang baru saja dia buat.

Clarita menatap Edgar nyalang karena sesuatu akan terjadi sebentar lagi dan tidak lama terdengar pekikan dari arah dalam villa menuju kearah dimana sumber tembakan yang Edgar buat.

"PAPA!! KUCING QUEN KENAPA DITEMBAK?!" teriak Quen berlari dari dalam villa.

Tadi saat Quen melihat dari jendela, betapa terkejutnya melihat kucing imut yang dia temukan saat pertama kali datang ke villa ditembak oleh sang papa. Buru-buru Quen menyerahkan Aaron kepada maid dan berlari keluar.

Bugh

Dengan tidak ada perasaannya Quen menendang tulang kering milik Edgar membuat sang empu meringis kesakitan akibat tendangan Quen yang sakitnya tidak main-main.

"Lepaskan!" ucap Quen datar pada suruhan papa nya yang membawa kucing tidak berdaya itu untuk di buang.

Quen menggendong kucing itu dan menatap tajam kearah sang papa, aura permusuhan menguar dari diri Quen dia melangkah pergi dari sana, diikuti Arkan dan Chika yang sama -sama menyayangkan kematian kucing imut itu.

"Om Edgar lama-lama gue laporin ke HAN!" ucap Arkan pelan mengundang pertanyaan dari Chika.

"HAN?" ulang Chika bingung.

Arkan mengangguk."Hak asasi hewan." terangnya.

Bugh

Chika memukul kepala Arkan dengan kuat, tidak habis pikir dengan pola pikir pacar nya yang satu ini."Lo makhluk dari mana sih Kan?" jengkel Chika.

"Pluto."

Chika meninggalkan Arkan dengan kesal disana, entah berapa banyak kesabaran yang harus dia siapkan untuk menghadapi sikap manusia yang satu ini.

Berbeda dengan Quen yang tengah menatap kucing malang di tangannya. Dia berniat mengubur kan kucing ini di belakang halaman dan memanggil beberapa maid untuk menyiapkan lahan untuk kucing nya.

Lihat saja dia akan membuat perhitungan kepada papa nya. Dia kira masalah kemarin sudah selesai ternyata sang papa masih menyimpan dendam kepada kucing nya.

*****

Clarita menatap Edgar tajam, dia tahu jika suaminya sangat membenci kucing tetapi bukan dengan cara membunuh kucing putri mereka juga yang jadi korban.

"Malam ini tidur diluar!" putus Clarita kemudian melegang pergi.

Edgar membelak kan matanya dia kemudian menyusul Clarita yang sudah berlalu pergi. Lagi-lagi dia harus membujuk istri tercinta agar tidak membiarkan nya tidur diluar.

"WOYY KAPAN LIAT FILM INII?!" teriak Revan heboh yang sudah menyiapkan tempat dan beberapa film yang akan ditayangkan untuk acara kumpul mereka.

"Film apa?" tanya Elmira.

"Action, horor, romance, ada semua lengkap." jawab Revan.

"Serasa di bioskop lama-lama." ucap Feli mendapatkan anggukan dari Chika.

QuenzaWhere stories live. Discover now