BAGIAN 31🍒

12.5K 1.1K 238
                                    


HAPPY READING ✨

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

*****

Kenzie membawa pulang Quen ke apartemen pribadi miliknya. Dia keluar dari mobil dengan sedikit membanting pintu membuat Quen membuang napas kasar.

Quen juga menyusul Abang nya yang dia yakin sedang marah besar, karena mengetahui bahwa dirinya bertemu dengan seseorang yang selalu membuat Kenzie marah bila menyebut nama nya.

Sebenarnya dirinya juga tidak tahu jika orang yang akan dia temui adalah laki laki dari masa lalu yang tidak bisa Quen lupakan. Laki laki yang berhasil mengambil perasaan dan rasa kecewa secara bersamaan.

Brak

"Apalagi? Apalagi ini Quen? Kamu bohong sama Abang? Iya?!" tanya Kenzie secara berturut-turut.

"Abang, aku juga tidak tahu jika orang yang akan aku temui itu adalah Arga!" ucap Quen.

"Jangan sekali-kali kamu menyebutkan nama itu di depan Abang!" tekan kan Kenzie.

"Abang! Ini semua terjadi begitu saja!" Quen mulai jengah.

"Hah? Bukankah ini yang kamu mau? Bertemu dengan laki laki sialan itu?!" tanya Kenzie remeh.

"Sadar, sadar Quenza! Dia adalah laki laki pada saat lima tahun lalu yang membuat kamu koma dan dia juga laki laki yang berani bersikap kasar ke adik Abang sendiri!" ucap Kenzie.

"Apa kamu lupa? Dia rela membela perempuan lain dari pada sahabat nya sendiri pada waktu itu!" Kenzie semakin mengungkit kejadian lima tahun lalu.

"Abang! Dia bukan perempuan lain, dia adalah sahabat Quen dan Quen yang salah! Quen yang telah melupakan Ara pada saat itu!" Quen tidak terima dengan apa yang diucapkan Kenzie.

Kenzie ber decih dan tersenyum miring."Apa waktu itu Arga memberi tahu jika Ara adalah sepupu nya sendiri? Tidak kan? Bahkan dia membiarkan kesalahpahaman terjadi begitu saja pada waktu itu."

Quen diam dia tidak dapat menjawab semua yang diucapkan Kenzie benar adanya. Quen tidak suka, tidak suka semua perasaan yang berada dalam hatinya saat ini, dia tidak membenci Arga. Dia hanya kecewa pada laki laki itu.

"Aku pulang." pamit Quen langsung mengambil alih kunci mobil dari tangan Kenzie.

'maafin Abang Quen, ini semua demi kebaikan mu.' batin Kenzie menatap kepergian adiknya.

****

Quen melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Pikirannya sedang kacau untuk saat ini, dia benar benar berada dalam keadaan yang sulit untuk diartikan.

Mobil itu melaju pada sebuah tempat yang pastinya jauh dari perkotaan dia memasuki wilayah penuh dengan pepohonan besar dengan penerangan cahaya dari mobil dia dengan lincah melewati jalanan yang berliku-liku dan tajam.

Quen menghentikan mobilnya dan keluar dari sana dia mengambil sebuah logo dan memasang pada bagian kanan dada kemudian berjalan ke arah sebuah gerbang tepat berada di depan.

Quen menghentikan mobilnya dan keluar dari sana dia mengambil sebuah logo dan memasang pada bagian kanan dada kemudian berjalan ke arah sebuah gerbang tepat berada di depan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
QuenzaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin