4. Berusaha

163 16 0
                                    

~malam hari~

Aida makan malam sendiri karena diberitahu bahwa Claude ada urusan dan setelah selesai makan dia kembali ke kamar.

Pada saat dikamar Aida menunggu kedatangan Claude dan berharap Claude menempati janjinya tadi sore sebelum Claude pergi untuk tidur bersamanya.

~ceklek

"Ukhh... Aku ngantuk sekali"ucap Claude berjalan menuju ranjang dan langsung tidur.

"Anda sudah pulang Yang Mulia, Anda pasti sangat lelah sampai lupa bersih-bersih dulu"
'hmm kasian sampe langsung tidur'

Aida adalah sosok yang peka dan sangat perhatian. Waktu didunianya dia sangat ingin dicintai cowok tapi tidak untuk berpacaran dan malahan dia berharap menikah/berpacaran dengan cowok gepeng canda gepeng.

'aku tidak berharap lebih Claude, aku hanya kau mencintaiku karena aku istri mu. Apalagi kau cowok gepeng yang pernah ku cintai ya sebelum akhirnya kau bucin dengan Diana. Akan ku pastikan kau tidak akan bertemu Diana'.

~pagi hari~

Aida pun bangun dan langsung pergi untuk mandi.

"Hmm.. Claude masih tidur?"

"Yang Mulia ini sudah pagi, Yang Mulia... Kaisar. Ini sudah.. uh kau demam Yang Mulia. Bentar tolong tunggu sebentar".

Aida yang panik pun langsung berlari ke dapur untuk membuat minuman herbal yang pernah dibuat ibunya sewaktu dia demam.

~
"Ini Claude minumlah... Yang Mulia"

"Apa itu.."

"Ini minuman sehat untuk meredakan demam anda"

"Rasanya aneh"

"Tapi banyak manfaatnya, dan ini saya bawakan juga sup ayam spesial. Sini saya suapin".

Aida berusaha yang terbaik agar dia bisa menjadi istri idaman.

"Istirahatlah Yang Mulia"

Perhatian Aida yang menjaga dan merawat Claude dari pagi hingga malam sampai sembuh.

***

Pagi pun tiba, Aida membuka mata pun kaget disampingnya sudah ada Claude yang menatapnya.

"Eh Anda sudah bangun Yang Mulia, bagimana keadaan anda?".

"Aku sudah sembuh...dan itu karena mu. Terima kasih Melissa"

"Itu sudah jadi kewajiban saya sebagai istri Yang Mulia".

"Mulai hari ini kau panggil aku Claude"

"Hmm.. Claude"

"Iya. Hari ini kita akan jalan-jalan kamu mau kan?"

"Iya Yang... Claude".

"Bagus. Ayo kita bersiap-siap"

'semoga kedepannya akan baik-baik saja'

Mereka pun pergi berjalan-jalan, membeli baju, makan di restoran ataupun ketempat-tempat romantis dan mereka juga pergi keesokan harinya dengan dinner ditempat yang romantis. Tapi anehnya walaupun claude sudah dekat dengannya dan tidur seranjang, Claude sama sekali belum melakukan hubungan suami-istri dengan Aida.

[Dihari ketiga untuk berjalan-jalan]

"Melissa maaf kita tidak bisa pergi bersama hari ini, soalnya tugas ku sudah menumpuk di ruangan kerja"

"Iya aku mengerti"

"Jika kau mau kau bisa pergi dan di awasi kesatria"

"Baiklah, aku pergi dulu Claude".

~jalan-jalan

Aida dikawal oleh Felix dan tiba-tiba Felix pergi karena ingin ke toilet. Aida pun pergi, di saat sedang berjalan-jalan tiba-tiba ada keributan, seorang nenek gelandangan didorong bapak-bapak karena memasuki toko. Karena Aida gak bisa banget kalau ada orang tua yang digituin pun langsung memarahi mereka.

"Apa yang sudah kalian lakukan!! Tidak kah kalian belajar sopan santu kepada orang lebih tua"

"Ini bukan urusan anda nona" "minggirlah nona cantik"

'apa pernikahan Melissa dan Claude sangat rahasia? Sampai-sampai mereka gak tau'

"Tidak penting siapa saya, seharusnya kalian tidak melakukan hal kurang ajar kepada nenek ini. Cepat minta maaflah sebelum kalian kena azab maksudku kena kutuk".

"Sebaiknya anda diam nyonya dan pergilah sebelum anda kenapa-napa"

"Kau yang diam, siapa kau nyuruh-nyuruh aku diam"

Bapak itu pun marah dan ingin menampar Aida, dengan geramnya Aida langsung mengeluarkan jurus karatenya. Dan bapak itu berakhir dengan sakit tulang. Semua orang tadi hanya menonton pun bertepuk tangan dan bersorak dan juga ada yang bergosip. Aida membawa nenek itu keluar dari kumpulan orang-orang itu.

"Apa anda tidak apa-apa nek?"

"Tidak apa-apa nak, terima kasih"

"Tunggu sebentar nek"

Aida berlari menuju toko roti dan membelinya untuk nenek itu

"Ini nek untuk nenek"

"Tidak nak"

"Aku mohon terimalah nek, ini rotinya sangat enak apalagi kalau sambil minum teh, terima ya nek"

"Baik, terima kasih nak"

Nenek itu pun kaget pada saat menatap mata Aida

"Salam kepada Putri Citrine"

'ha? Putri Citrine?, Siapa Citrine?nenek ini ngawur kali ya'

Karena ternyata nenek itu bukan warga sini dan dia memberi tahu kalau dia kesini numpang dikereta orang dan Aida pun mengantar nenek tersebut ke kereta yang sudah dia bayar.

"Itu nek keretanya dan simpanlah koin emas ni dengan aman"

"Terimakasih Putri. Semoga anda bisa membuka Citrine itu didepan cinta sejati Anda, saya pamit Putri Citrine dan berbahagialah".

"I-iya anda juga, jaga kesehatan anda ya nek sampai jumpa"👋

~
"hmm nenek itu ngawur atau memang ngomong tentang gw? Nenek tadi bilang Putri Citrine, Citrine itu apa coba dan katanya juga membuka didepan cinta sejati Anda? Ini kok lama-lama banyak rahasia si bikin pala gw puyeng. Tapi gw jadi penasaran, di perpustakaan ada kali ya, okedeh gw harus ke perpustakaan sekarang"

Ketika dia berjalan dua langkah didepannya sudah ada Felix

"Eh anda disini ternyata Yang Mulia"

"Maaf kau jadi lelah mencari ku"

"Anda tidak perlu minta maaf Yang Mulia, saya yang sudah meninggalkan anda"

"HM.. Felix aku akan ke perpustakaan"

"Mari Yang Mulia, hmm.. apakah anda yang dimaksud orang-orang itu Yang Mulia? Maksud saya orang yang membantu seorang nenek?"

"Iya"

"Itu sangat berbahaya Ratu"

"Aku hanya memberi tahunya saja agar lebih sopan kepada orang tua"

"Anda sangat baik Ratu".

"Itu sudah seharusnya"

'hm aku harus memberi tahu kaisar, Semoga saja dia bisa mencintai Ratu tanpa memandang apapun'.

Aida dan Felix sampai di perpustakaan dan Aida langsung mencari buku tentang Citrine. Aida sebenarnya ingin sekali menanyakan tentang Citrine kepada Felix tapi dia tahu pasti jika dia menanyakan ini pasti akan ditanya balik dan disampaikan ke Claude. Jadi dia ingin mencarinya sendiri karena dia pikir ini tentang Melissa. Posisi Felix sekarang jauh dari Aida tapi tetap bisa melihatnya.

"Ih mana sih bukunya"

~brukk



.
.
.
.
Terima kasih sudah baca

Semoga suka ya ceritanya

Pecinta gepeng silahkan vote

Princess Citrine Where stories live. Discover now