24. Terbiasa

60 7 0
                                    

Keheningan malam.. pancaran bulan purnama yang terang dan indah. Cahaya yang tidak menyilaukan tapi membuat mata nyaman. Lucas selalu memikirkan tentang wanita yang kini membuat hatinya selalu berdebar. Dan Ia juga merasa sedih atas kesehatan wanita tersebut yang menurun.

Disisi lain pria yang melihat pancaran bulan dari jendela kamar kini berdoa kepada Tuhan untuk seseorang yang selalu membantu dirinya dan menyayangi putrinya. Hati yang merasa sangat cemas, merasa akan sesuatu hal buruk terjadi. Tapi ia selalu memohon akan hidup sampai putrinya dewasa dan memiliki pria yang menjaganya dan mencintainya sebelum ia pergi untuk selamanya.

Kesakitan yang setiap hari ia rasakan, kesakitan melawan roh hitam yang berada didalam tubuhnya yang semakin hari semakin kuat.
Takut akan sangat membahayakan putrinya. Melihat ke arah putrinya yang kini sudah tertidur, membuatnya mengeluarkan air mata. Ia sangat sedih karena ia tak bisa memberikan banyak boneka dan juga gaun-gaun mewah untuk putrinya.

Ia memiliki harta dan kekayaan dari kerja kerasnya selama ini yang  Ia simpan untuk putrinya kelak dewasa. Tak punya hal lain tapi ia berharap kekayaan yang Ia simpan ini bisa membuat putrinya tidak kekurangan apapun.

⛅⛅

Matahari yang sudah naik dan cahaya yang memudarkan kegelapan. Mata mulai terbuka. Kepala yang masih sedikit sakit karena efek samping mana dan tubuh yang lumayan bertenaga. Melihat keseliling ruang membuatnya tersadar akan hal semalam. Ia teringat bahwa ia sedang bersama Lucas di taman dan membantunya menghilangkan sakit di kepalanya, dan setelah itu pandangan nya menjadi gelap {bum} ia tertidur karena efek samping. Ia langsung berpikir bagaimana ia bisa kembali ke kamar. Dan tidak terpikirkan olehnya jika Lucas benar-benar membawanya.

Permintaan maaf dan ucapan terima kasih yang ingin ia sampaikan kepada Lucas nanti malam. Kini ia harus menjalani kehidupan Ratu yang membosan setiap hari. Sarapan berdua yang hening. Tumpukan kertas di meja kerja Claude dan memberikan setengah untuk dikerjakan Melissa.
Makan siang yang membosankan. Tak ada senyuman dari Claude lagi. Kini ia merasa Claude yang selama ini tersenyum dan selalu disampingnya sudah pergi meninggalkan nya.

Setelah kelelahan mengerjakan tugas kerajaan, ia pun merelaxkan dirinya dengan meminum teh di taman mawar kesukaan nya. Kenyamanan yang ia rasakan hancur seketika ketika tamu yang tak di undang datang dan sesuka hati masuk. Ketidak sopanannya memasuki daerah Ratu. Membuat Ana dan Lily marah dan juga geram dengan selir dan pelayan pribadinya itu.

'ngapain dia kesini ಠ∀ಠ' ucap AIDA dalam hati

"Tidak sopan!! Ini kan daerah Ratu berani sekali kalian datang kesini."
Ucap Lily tegas.

"Pergi! sebelum kesatria mengusir kalian" lanjut Ana marah.

"Kalian tak mendengar berita kehamilan nyonya Diana? Kalian budek?Nyonya Diana itu sedang mengandung anak Kaisar. Jadi nyonya Diana ingin mengabul keinginan anaknya untuk datang ke taman kerajaan ini"

"Siapa kau berani menghina para pelayan ku !"

"🤐"

"Saya sedang mengandung anak Kaisar. Jadi anak saya ingin ke taman ini. semua ini kan milik Kaisar, dan tentunya milik anak ini juga"

"Dan kau Diana! Apa kau tak diberi tahu Claude tentang peraturan kerajaan atau memang kau yang tak memahaminya? Kau itu hanya selir! Sangat tidak sopan kau memasuki daerah ku!. Walaupun kau mengandung anak Kaisar.. kau tetaplah hanya SELIR .. "

"bukan {istri sah}"bisik AIDA dengan tatapan tajam ala psikopat

Terdiam

"Jadi pergilah !" Tegas Aida

"😭 Hiksss Kenapa Ratu berkata kasar begitu kepada saya? Saya kan hanya ingin melihat-lihat taman saja..hikss"

"Apa yang dia bilang💢?" Bingung Lily dan Ana

"?💢 Apa yang kau..?"

"Diana? Kenapa kau menangis?"

"Claude..?" 'Claude datang'

"Apa salah saya Ratu hikss 😭"

'lah?'

"Apa yang kau lakukan Ratu?"

"Nyonya hanya ingin melihat taman tapi Ratu malah memarahi Nyonya Diana dengan kata-kata kasar dan memakinya"

"Hikss"

' astaghfirullah fitnah🥺. Mulutnya kok gitu..?!💢'

"Tidak Kaisar. Mereka yang tidak sopan masuk ke daerah Ratu. Dan Ratu sama sekali tidak berkata kasar, Ratu hanya memberi tahu tentang peraturan kerajaan" ucap Ana tegas

"Tidak itu bohong hikss"

"Kaisar. Saya sudah lama kerja disini dari Kaisar terdahulu. Tidak mungkin saya berbohong. Nyonya Diana memasuki daerah Ratu"

"Kan aku sudah pernah bilang jangan pernah masuk daerah Ratu"

"Hikss Kaisar juga memarahi saya. anak kita hanya ingin melihat bunga mawar. Hikss."

"Tidak. Aku tidak memarahi mu. Jangan menangis"

'🙁 .. jangan nangis..! Tahan ai!'

"Besok aku akan bawakan bunga mawar yang sangat banyak untukmu"

"Terima kasih Kaisar 🫂"

'... Tahann 💢. Aku harus kuat. Mungkin aku akan sering melihat ini'

"Aku akan mengantarnya dulu"

"Iya.."

'...tahan... Sabar .. jangan nangis'


-------------------Princess Citrine-----------------

Happy reading

~~udah dimulai 🔥

Vote untuk menghargai Author

Princess Citrine Where stories live. Discover now