Tujuh belas

8.4K 809 16
                                    

Update lagi













"Bubi yakin kalo gracia itu putri kandung, Bubi? "

Ve dan shani masih berada di balkon apartemen. Keduanya masih bertahan di sana dengan pemandangan gracia yang masih betah menonton TV.

"Aku yakin, shan. Tadi aku sempat menghubungi kak melody"

Mendengar nama melody disebut membuat shani semakin penasaran tentang siapa mereka sebenarnya.

"Bu melody? Jadi, Bubi sama bu melody beneran saling kenal?"

Ve mengangguk.

"Kak melody itu mantan kakak iparku, shan. Dan kinan adiknya adalah mantan suamiku"

Shani mendelik kaget mendengar apa yang baru saja Ve katakan.

"Kinan sudah mengakui kalau bayi kami ia titipkan ke perawat bernama viviyona apriani. Dan wanita itu adalah kakak mu, yona"

Lagi, shani kembali dibuat kaget mendengar penjelasan Ve.

"Kinan terpaksa menitipkan bayi kami ke yona karena papaku yang tidak merestui pernikahan kami, dan berniat akan membunuh bayi yang aku lahirkan" Ve menatap gracia di dalam sana, dan tanpa diduga gracia melihat ke arah Ve. Keduanya saling melempar senyuman yang manis

Shani ikut menatap gracia yang ada di dalam sedang menonton TV.

"Bubi benar-benar yakin kalau viviyona yang dimaksud adalah kakak ku?" Tanya shani dan Ve lagi-lagi mengangguk

"Tadi gracia membuat sketsa wajah yona. Dan sketsa itu aku kirimkan ke kak melody dan juga kinan. Setelah itu kinan membenarkan kalau wajah yang ada di sketsa itu adalah viviyona apriani. Perawat rumah sakit yang kinan titipkan bayi kami belasan tahun lalu"

"Dan selama ini ternyata kinan juga berusaha untuk menemukan yona. Tapi yona tiba-tiba menghilang dan sama sekali tidak menghubungi kinan. Padahal kinan sempat memberikan nomor telfonnya ke yona" Lanjut Ve

Shani yang mendengarkan omongan Ve benar-benar dibuat terkejut dengan fakta yang ada.

"Shan, tolong rahasiakan ini dari gracia ya" Pinta Ve yang diangguki oleh shani

"Yaudah...kalo gitu aku sama gracia pulang dulu ya, Bubi" Pamit shani yang diangguki oleh Ve

"Hati-hati ya kalian"

Ve dan shani kembali ke dalam menghampiri gracia lalu mengajak gadis itu pulang. Setelah gracia pamit kepada Ve, keduanya pun meninggalkan apartemen Ve.

Diperjalanan pulang, pikiran shani di penuhi dengan obrolan nya tadi bersama Ve.

"Onty kenapa, pusing?" Tanya gracia ketika melihat shani memegangi keningnya

"Eh, enggak kok. Aku gpp" Bohong shani

"Beneran onty gak kenapa-napa?"

Shani mengangguk di iringi senyuman pada gracia.

"Oh ya, btw tadi kamu ngapain aja di tempat bubi?" Tanya shani yang mengalihkan kekhawatiran gracia padanya

"Hmm, aku makan cemilan buatan Bubi sama menggambar" Jawab gracia

"Udah, cuma itu aja?"

"Heem, sama tidur karena aku kecapean ngegambar jadi ngantuk deh"

Shani mengangguk mengerti.

"Mau makan lagi gak?" Tawar shani

"Makan?"

"Heem, makan atau kamu mau jajan sesuatu gitu?"

Gracia tampak berfikir sejenak, lalu ia teringat keinginannya tadi pagi.

"Aku mau es krim sama donat, boleh?"

"Es krim sama donat?" Shani mengulang kata-kata yang gracia ucapkan

"Heem, tadi pagi aku pengen banget es krim sama donat. Tapi Bubi gak ijinin aku makan itu"

Gracia langsung memasang ekspresi sedihnya di depan shani.

"Jelas gak akan diijinin sama Bubi. Lagian kamu ada-ada aja, masa pagi-pagi mau makan es krim" 

Bukannya mendapat belas kasihan dari shani. Gracia malah mendapat ocehan dari shani juga.

"Iiih, onty nyebelin! Yaudah, sekarang aku mau beli es krim. Ayo beli es krim onty, ayooo!!" Gracia menarik-narik kaos yang shani pakai

"Iya-iya sebentar. Pak, nanti kalo ngelewatin minimarket tolong berenti ya" Kata shani ke supir taxi

"Oh, baik mba"

Dan tak lama shani mendapatkan minimarket yang diinginkan nya. Shani segera turun bersama gracia. Sedangkan taxi yang mereka tumpangi pergi.

*Di dalam minimarket*

Gracia langsung berjalan menuju ke tempat es krim. Sementara shani keliling untuk mencari apa yang diinginkannya.

"Onty... Onty... " Panggil gracia sambil kesusahan membawa es krim pilihannya

Shani yang mendengar panggilan dari gracia segera menghampiri gadisnya itu. Dan betapa terkejutnya shani ketika melihat gracia mengambil banyak macam es krim ditangannya.

"Ya ampun banyak banget es krim nya, ge!"

Gracia menyengir

"Hehe, gpp kan onty?"

Huft, nyesel aku nawarin dia jajan tadi. Batin Shani

"Hm, iya, gpp" Jawab Shani

"Yaudah ayo bayar"

Shani mengajak gracia ke kasir, dan tak lupa donat yang ada dikasir juga gracia minta dibelikan.

"Udah puas dapet es krim sama donatnya?" Tanya Shani yang sebenarnya agak kesal pada gracia

"Udah, puas dan seneng banget malah. Makasih ya onty"

Cup!

Tanpa Shani duga, gracia menciumnya di depan minimarket. Dan entah kenapa, rasa kesal Shani berubah jadi sebuah senyuman untuk gracia.

"Sama-sama. Yaudah yuk pulang! " Ajak shani yang diangguki oleh gracia

Shani dan gadisnya itu pun pulang dengan berjalan kaki sekitar 10 menitan. Karena jarak minimarket ke rumah shani cukup dekat. Sayang juga kalau harus naik taxi lagi. Lumayan, hemat ongkos pikir shani.

Onty, I love you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang