i miss her.

102 15 0
                                    






Stephen dan Aku saling bertatapan saat itu, dari raut wajahnya ia terlihat terkejut saat melihatku.

Aku melanjutkan langkahku untuk mendekatinya, semakin dekat, ekspresi dosen itu mulai berubah ketika aku semakin mendekatinya... Itu aneh, sorotan mata yang tadi ku lihat benar-benar bukan seperti sorotan mata yang kukenal dari Stephen, mata itu seperti mengatakan "I Miss Her".

Ah sudahlah, aku ingin hari ini cepat-cepat pulang, dan membaca buku baruku.
Ah iya saat kemarin di rumah sakit, aku mendapatkan hadiah dari Peter, dia memberikanku sebuah buku yang barbau misteri/ detektif, buku itu berjudul "One of Us Is Next", Peter benar-benar sangat tahu seleraku.

; Permisi pak, kataku sambil sedikit menundukkan badanku

; Iya, silahkan duduk, jawab Stephen sambil menyuruhku untuk duduk

Tidak sengaja aku melihat ada sebuah foto yang terjatuh di lantai, seperti foto seorang wanita.

Sepertinya itu tunangan Stephen, akupun menunjuk foto itu, dengan niat untuk memberitahu Stephen bahwa ia menjatuhkan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepertinya itu tunangan Stephen, akupun menunjuk foto itu, dengan niat untuk memberitahu Stephen bahwa ia menjatuhkan sesuatu.

; Pak, apa itu milik bapak? Kataku sambil menunjuk kearah foto itu.

Stephen terlihat sangat terkejut melihat foto itu dan terlihat buru-buru mengambilnya.
Mengapa? Kenapa dia terlihat sangat takut saat foto itu dilihat olehku...
Padahal aku tidak apa-apa jika mengetahuinya memiliki tunangan, apa mungkin mereka menyembunyikan hubungan mereka? Ah sudahlah bukan urusanku.

; Iya, ini catatannya maaf saya tidak bisa membantumu hari ini, lusa setelah kelas akhir, mungkin saat itu kita bisa memulainya, tapi untuk hari ini saya harus menundanya, jangan lupa mengembalikannya, paling lambat besok malam, kata Stephen sambil memberikan sebuah buku catatan yang ia maksud.

; Kau bisa menemukan rumahku di Queens, rumah nomor --, kata Stephen sambil menjelaskan detail rumahnya.

Setelah itu ia terlihat bergegas untuk pergi.
apa dia sangat merindukan kekasihnya, itu sangat lucu, rasanya menggemaskan membayangkan Dosen itu yang begitu dingin dan tegas di kampus, ternyata adalah seseorang yang berhati hangat di depan kekasihnya.

----

Sesampainya di rumah, akupun bergegas untuk masuk ke kamar, yang kupikirkan saat itu adalah mandi, dan membaca buku baruku, astaga hal itu rasanya seperti surga bagiku.

(Tok tok tok tok)

Suara ketukan pintu pun terdengar, yang ternyata bibi Nat.

; y/n, waktunya makan, bibiku memanggilku untuk makan, ternyata sudah jam 18:00 malam, akupun keluar kamar, dan menuju ke ruang makan.

; Bibi memesan apa hari ini, kataku.

Tidak biasa bukan? Biasanya kalian bertanya, "Masak apa hari ini?", tapi aku malah bertanya "Pesan apa hari ini?", Bibi Nat adalah orang yang sangat Anti-memasak sepertinya, tidak heran bibi Nat tidak menjalin hubungan atau berpacaran dengan siapapun.

Something different from youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang