History.

82 13 2
                                    






Pagi itu Stephen mengirimku pesan untuk pertama kalinya.

Aku bingung, apa aku harus senang? Disisi lain Stephen adalah dosenku, yang memiliki masalalu yang rumit, yah...sepertiku dulu, tapi disisi lain Stephen membuatku nyaman, dan anehnya lagi aku selalu terikat olehnya...

Stephen : "kau dirumah?"

Ada sekitar 2 menitan aku hanya menghayal, menatap layar hpku dengan tatapan yang tidak percaya bahwa Stephen mengirimku pesan saat itu...

Terlalu lama aku berpikir, siapa sangka dosen sepertinya mau mengirimku pesan.

tidak sadar, ternyata Stephen menelponku.

Tidak, ini semakin aneh, pikirku, mengapa tiba-tiba saja aku menjadi sesak nafas, dadaku terasa seperti ada sesuatu yang mengguncang begitu kencang, aku masih tidak menyangkanya, astaga aku benar-benar tergila-gila dengan dosen itu.

Aku mengangkat telepon itu, terdengar suara Stephen yang seperti sudah ku tunggu-tunggu, yah...aku ingin mendengar suaranya.

Stephen: "halo y/n?"

Oh tidak dadaku, rasanya ingin sekali menjerit kesenangan mendengar Stephen.

Stephen: "y/n? Kau tidak apa-apa?"

Stephen kembali bertanya, sehingga membuatku sadar bahwa aku sedang berada di telepon dengannya.

y/n: "ah iya maaf pak, ada apa?"

Jawabku dengan gugup, siapa sangka dia mau meneleponku sekarang.

Stephen: "maaf sebelumnya menghubungimu saat hari libur, apa kau sedang di rumah?".

Sangat tidak apa-apa, bahkan jika bapak menghubungiku setiap hari pun tidak jadi masalah bagiku haha, pikirku.

y/n: "ah tidak apa-apa pak, iya aku lagi dirumah pak, ada apa?"

Ngomong-ngomong, mengapa Stephen menanyakan hal itu? Memangnya apa yang akan dia lakukan jika aku ada di rumah?

Stephen: "apa kau sibuk? Aku mau mengajakmu pergi ke suatu tempat".

Ada apa?? Mengapa?? Kok bisa???

y/n: "eh kemana pak?"

Jawabku dengan rasa kebingungan, bagaimana tidak tiba-tiba dia mengajakku keluar entah kemana.

Stephen: "sudah kau ikut aku saja"

Siapa juga yang mau menolak haha, cus meluncur.

Sekitar jam 14:00, aku sudah selesai bersiap-siap untuk pergi keluar bersama Stephen, yang entah kemana dia akan membawaku pergi, seperti kataku, siapa juga yang mau menolaknya...

Pesan masuk

Stephen: "aku sudah di depan"

Pesan yang masuk dari Stephen itu membuatku langsung terburu-buru untuk keluar.

"Bibi aku pergi dulu" kataku yang sedang terburu-buru untuk menemui Stephen di depan rumah.

"Mau kemana??" Tanya bibi Nat.

Tapi aku langsung keluar tanpa menjawab pertanyaan dari bibi saat itu, maafkan aku bibi, tapi aku benar-benar ingin melihat Stephen.

Saat membuka pintu, kulihat Stephen yang sudah menungguku di depan rumahku sembari membukakan pintu untukku, lihatlah betapa manisnya hal itu, seharian aku memikirkan orang ini, dan sekarang dia ada didepanku.

Aku lanjut untuk masuk, dengan senyum yang tidak bisa ku tahan karena melihat Stephen hari ini.

"Kau sudah makan?" Tanya Stephen, dengan sesekali menoleh kearahku sambil menyetir.

Something different from youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang