Feelings

94 14 3
                                    





Aku jatuh cinta...

Untuk pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda saat aku melihat seseorang, setelah ayahku, aku menemukan Stephen...



Di tengah rerintik Hujan, dan angin yang berhembus kencang, kulihat wajah Stephen yang terlihat senyum melihatku, tanpa kusadari, aku memeluknya...

Apa yang kulakukan? Mengapa aku memeluknya.

; Eh, m-maaf, kataku sambil melepas pelukanku.

Stephen menarikku kembali kepelukannya, apa yang dia lakukan?

; Tahan sebentar saja, kata Stephen sambil memelukku.

Saat itu aku dan Stephen hanyut dalam pelukkan masing-masing, terasa hangat dan nyaman, tapi aku tidak bisa menghindar dari rasa bingung, mengapa Stephen memelukku? Menurutku itu sedikit aneh, tapi jujur saja aku menikmatinya saat itu.

Tak terasa Hujan sudah berhenti, Selang beberapa menit akhirnya Stephen melepas pelukannya.

; ah iya, aku lupa mengembalikan jaketmu, kata Stephen sambil membuka mobil dan mengambil jaketku, dan memberikannya kepadaku

; Astaga, tidak apa-apa juga pak jika belum mau dikembalikan, balasku sambil mengambil jaket di tangan Stephen.

; Aku tidak biasa menyimpan barang orang lain,

Aku sedikit kecewa dan maklum mendengar itu, kecewa karena itu barangku, maklum karena itu Stephen...
Mengapa aku memikirkan itu, toh aku saja bukan siapa-siapanya Stephen.

; Eh sekalian saja kuantar pulang, kata Stephen sambil membukakan pintu mobilnya.

Akupun naik saat itu, ya siapa juga mau menolak tumpangan gratis...

Saat itu, aku dan Stephen hanya terdiam, mungkin karena tadi kita saling memeluk tanpa alasan yang jelas, terdengar aneh tapi menyenangkan.
Terdiam di mobil, tiba-tiba Stephen untuk pertama kalinya membuka pembicaraan, yang biasanya aku yang harus membukanya, sekarang Stephen yang membuka topik pembicaraan.

Disitu Stephen bertanya, bagaimana kelas hari ini, dan aku menjawab, yah seperti biasanya, topik itu berlanjut, kami mengobrol tentang materi, tentang filosofi, dll.
Aku benar-benar belajar banyak dari Stephen saat itu.

Sampai tak terasa sudah di depan rumahku, saat itu, aku menawarkan Stephen untuk masuk kerumahku.

; Pak apa mau masuk sebentar? Tanyaku

yah pikirku saat itu "seorang Stephen yang sibuk mana mungkin mau bertamu di rumahku".

; Boleh... Balas Stephen

Tidak...Tidak mungkin aku memperlihatkan betapa monotonnya rumahku, bibiku yang tidak memasak, dan kekacauan lainnya, tapi apa boleh buat...
Aku membuka pintu dengan perasaan yang pasrah, sudahlah Stephen sudah tau banyak tentang keburukanku, aku sudah tidak peduli lagi...

Saat masuk, aku terdiam bingung melihat ada seseorang yang duduk di ruang tamu, sedang mengobrol dengan bibi Nat.

; Selamat sore, sapaku.

Ternyata orang yang kemarin menabrakku...

; Eh y/n ini Tony, kata bibi Nat

Stephen dan Tony saling bertatapan, saat itu.

; Stephen? Apa yang kau lakukan disini, kata Tony sambil menatap bingung kearah Stephen

; Kau juga apa yang kau lakukan disini? Balas Stephen

Mereka saling mengenal? Siapa Tony sebenarnya, mengapa ia tampak familiar bagiku...

; Aku sedang bertamu, kata Tony sambil merentangkan tangannya dengan gaya

Something different from youDonde viven las historias. Descúbrelo ahora