16.MANDIRI

1.4K 180 21
                                    

Jangan lupa vote komemtnya
Terimaksih sdh singgah
_______

Ara terbangun pukul 6 lewat gadis itu segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri tak ada waktu lagi untuk membuat sarapan.

Tak peduli dengan mata yang sedikit membengkak Ara memilih keluar dari kamar setelah lengkap dengan segela pernak-pernik perlengkapan kampusnya.

Ara segera menutup pintu rumah dinas bersiap pergi ke kampus setelah memanaskan motor skupynya. yang sudah di antarkan Galang semalaman.

Sebentarnya ia di antar jemput Rafa berhubung Ara yang tak ingin merepotkan abangnya itu menolak halus dengan alasan yang begitu banyak takut merepotkan dan lain-lain. lagi-lagi Rafa menghela nafasnya gusar ini semua perintah Fhatur tetapi Ara gadis manja keras kepala tak mau.

"Dek Ara" panggil bu Nidiya ketika Ara ingin membawa motornya pergi dari halaman rumah dinas

"Iyah mba" sahut Ara tersenyum menghentikan motornya

Bu Nidiya menghampiri Ara dengan tersenyum"dek Ara gak boleh nangis-nangis udah tau kan tempat tugasnya disana susah sinyal dan kemungkinan kita gk bisa komunikasi 9 bulan"

Ara tersenyum"iyah mba semalam Mas Fhatur udah ngasih tau".

"Sama saya juga di beritahu gitu,kamu habis nangis yah keliatan banget matanya bengkak" tebak bu Nidiya tersenyum

"Iyah" jawab Ara dengan kekehan kecil menyangkal pun tak mungkin sebab bu Nidiya ini jelas tau.

"Sama dek Ara dulu mba waktu awal nikah di tinggal tugas juga gitu"kekeh bu Nidiya

Ara tersenyum menganggapi nya"iyah mba"

"Dek Ara berangkat aja takut telat kalau ngobrol terus sama saya" lanjut bu Nidiya tertawa

"Iyah mba,yasudah Ara pamit yah "Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam"

Bu Nidya menggelengkan kepalanya tersenyum masuk kedalam rumah dinas setelah mendengar kedua anaknya rewel.

Ara sedikit terhibur dengan obrolannya bersama bu Nidiya yang begitu smart dan tawanya tak terlihat sedih sedikitpun mungkin bu Nidiya menutupinya dengan keceriaan.

Ara fokus dengan jalanan kota membawa motor skupynya tersenyum kali pertama setelah satu minggu ful di antarkan Fhatur bolak balik. Huh Ara jadi teringat lagi dengan lelaki itu.

Selang beberapa menit motor skupy Ara tiba di parkiran kampus.

Gadis itu segera melangkah kedalam kls setelah melewati setiap koridor demi koridor.

"Udah dong Ra jangan nangis,mata lo bengkak pengen ngakak gua" ucap Dinda yang baru datang dengan wajah tertawa gemas

Ara menatap Dinda malas"lo gak akan tau rasanya kalo jadi gua"balas Ara datar

"Ara maaf dah gua becanda kok malah serius sih"ucap Dinda dengan memelas

"Gua gk serius udah santai aja lo juga makanya jangan ketawain gua"

"Iyah-iyah janji dah gak ketawa" pasrah Dinda memilih menduduki bangku di samping Ara.

Ara hanya mendegus sebal dasar Dinda resek.



"Ra lo doyan apa lapar sih" tanya Dinda dengan raut wajah tak percaya menatap Ara yang sudah menghabiskan dua mangkuk bakso

Ara tak menjawab malas sekali jika sedang makan di ajak mengobrol

"Lo ngidam"ucap Dinda

Ara langsung medelik tajam ke arah Dinda"ngaco lo"

ARABELA STORY (END)Where stories live. Discover now