Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
apdet againnn
Listening to: Where'd All the Time Go? - Dr. Dog 01:43━●━━━─────03:55 ⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻ ılıılıılıılıılıılı ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮
Thankiesss, happy reading all 💟💌
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
24. He, He, and Tobias
💟
12.30 p.m.
"KAK LETHA! MESIN ES KRIMNYA MATI!!"
Alesha berteriak panik saat aku sibuk membagi-bagikan poffertjes ke para tamu undangan bersama Tobi. Aku segera berlari menghampirinya yang masih menggenggam spatula untuk membuat es krim roll dan melihat wajahnya yang panik setengah mati.
"Mesinnya mati?!"
Aku langsung bertekuk lutut mengecek bagian bawahnya. Hera yang juga ikut membantu membagi-bagikan es krim roll bersama Alesha sama paniknya.
Aku melirik ke wajahnya. Tidak. Hera terlihat santai saja mengemut es krim.
"Terus gimana ini? Mesinnya mahal banget kok udah rusak!!" Aku ikut kesal karena mengingat harga mesin ini setara aku membeli ponsel impianku.
Aku berdiri dan Alesha menggaruk tengkuknya. Semua orang yang mengantri bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Sharon yang datang dari arah antrian itu bertanya.
"Mesinnya mati?" Sharon terkejut, aku mengangguk dan berkata.
"Boleh tolong bantuin Tobi gak urus Poffertjes?"
Sharon mengangguk dan melangkah ke stand di sampingku.
Keriuhan di stand ini semakin menjalar ke setiap sudut. Pasalnya stand ini yang paling ramai dikunjungi oleh para tamu undangan. Mereka suka dengan es krim roll kami. Tapi sayang sepertinya kami tidak bisa menyuguhkan mereka makanan itu lagi.
"Kenapa ini, Tha? Mesinnya rusak?" Tobi menghampiriku, tak sampai sedetik aku melihat kehadiran Raffi. Dia langsung bertindak mengecek mesinnya. Aku bergeser dan Tobi ikut memeriksa mesin itu dengan Raffi.