💌 44 | Us

28 1 0
                                    

WELCOME!

As usual I'm back again

okay... we're back again

happy reading and jangan lupa support votenya yaaa

happy reading and jangan lupa support votenya yaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Thank u and goodbye Lonever."

--I am A

44. Us

Akhir tahun 2024

💌

Terhitung hampir 4 tahun aku tanpanya. Cepat sekali.

Haven Adam Valerio
2000-2020

Aku menarik napas dan menyentuh nisan itu pelan, mengenang semuanya. Mengenang rindu yang amat dalam itu hingga suaraku bergetar saat aku berniat mengungkapkan sesuatu padanya.

Masa-masa yang terbaik itu.

Debaran kali pertama itu.

Dan wajahnya itu.

Aku tak berkedip menatap ukiran namanya yang terdapat di nisan itu. Deru angin berhembus.

"Aku kangen."

"Raffi udah mengakui semuanya."

"Aku udah maafin dia."

Aku berpindah menyentuh bunga-bunga yang kutaburkan di pusaranya.

"Maafin aku juga kalau Daffa pernah mengusik kamu," lanjutku seraya menaburkan bunga di atas pusaranya.

"Aku sama sekali nggak ngerti kalau kamu cemburu saat itu."

Aku menarik napas sejenak.

"Sekarang aku paham kenapa hubungan kalian merenggang. Kenapa kalian nggak main bareng lagi. Kenapa kamu nggak cerita?"

Aku memainkan sebutir bunga yang ada di atasnya.

"Oh, iya. Kamu pasti tahu kalau... Kak Ronnie udah punya anak. Cantik tahu." Aku tersenyum tipis.

"Namanya Zevalen, Kak Ronnie yang ngasih namanya."

"Seandainya kamu masih ada. Kita bisa kumpul sama-sama. Nostalgia jaman dulu. Kecuali scene rebutan Kak Bella, ya!" Pada akhirnya aku terkikik, walau aku sudah sangat tidak perlu lagi berandai-andai Haven akan kembali hidup. Bodoh sekali.

"Sekarang... Semua udah berubah Haven. Banyak hal yang berubah setelah kamu pergi."

"Aku nggak akan sebutin apa saja itu, karena aku yakin kamu pasti tahu. Tapi aku mungkin mau kasih tahu satu hal yang perlu dijelaskan."

Shutting Down My HeartWhere stories live. Discover now