💌 30 | 3 O'Clock

36 1 0
                                    

Akhirnya update lg ygy

lgsg aja lah ya

happy reading all!

Jumat, 15 Des 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 15 Des 2023

Aletha Aleana
03.00 a.m.

Seperti yang pernah direncanakan sebelumnya. Akhirnya hari penghakiman itu tiba. Beberapa jam sebelum ujian dimulai, aku dengan anggota kelompokku diharuskan mengumpulkan makalah oleh Pak Rio di jam-jam orang mungkin masih terlelap menikmati bunga tidurnya.

Sementara aku, maksudku kami, menunggu kedatangan Pak Rio di bangku luar. Tak jarang menepuki nyamuk yang suka berkeliaran di malam hari. 

Aku terduduk di antara Petra dan Daffa. Mereka sama-sama bengong di malam hari yang membuatku jadi takut sendiri. Apalagi ini malam Jum'at.

Ini sih kayak lagi dikerjain!

Masih di area koridor gedung FISIP. Sungguh gelap. Hanya ada satu penerangan di sepanjang koridor ini untuk kami dari Pak Satpam.

"Ini mau sampai kapan, sih?" Petra mulai menggerutu. Aku menghirup satu napas panjang. 

Daffa membalasnya. "Pak Rio lagi di jalan."

Aku menoleh. Mengiyakan pemberitahuannya. Menatap Daffa agak lama, ia terlihat begitu fokus pada laptop yang menampilkan PowerPoint presentasi nanti. Ah, jadi teringat lagi soal buku-buku itu. Hingga kini aku masih tak percaya bahwa orang yang ada di samping kananku ini menyimpan perasaan khusus padaku.

Aku menunduk menatap satu kardus di dekat kakiku. Daffa tak tahu apa isi kardus tersebut. Kalian pasti tahu bahwa semua yang ada di kardus ini adalah buku-buku yang pernah Daffa kirim.

Aku berniat untuk membahas soal ini usai presentasi nanti. Kami bertiga perlu menjaga kefokusan kami dalam hal sepenting ini, untuk itu aku berlatih sedikit untuk presentasi nanti, dengan menggerak-gerakan kecil mulutku, sesekali menatap satu layar membaca bersama Daffa.

"Selamat malam menjelang pagi semua!" Pak Rio akhirnya muncul! Sontak kami bertiga berdiri menyambutnya.

"Pagi, Pak!" seru kami bertiga.

"Eh, gimana sih?" Petra merasa bingung, aku hanya menggeleng.

"Kita langsung ke auditorium aja, ya," ujar Pak Rio.

 Kami bertiga mengangguk. Kemudian melangkah masuk ke ruang auditorium.

💟

Kami menghabiskan waktu satu jam selama berpresentasi dan menjawab banyak pertanyaan dari Pak Rio. Ditambah menunggu keputusan darinya apakah kami layak lulus tugas atau tidak. 

Janganlah.

Tapi faktanya tugas kami diterima. Itu artinya kami diperbolehkan untuk mengikuti ujian. Helaan napas lega kukeluarkan. Kami bertiga pergi keluar dari ruang auditorium menuju lobby.

Shutting Down My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang