Selamat Datang, Kristela

515 34 3
                                    

Kayla kini berada tepat didepan pintu koperasi sekolah, ia cukup lapar dan akan membeli pulpen baru atas kehilangan pulpen yang telah ia lempar beberapa hari lalu.

Matanya menangkap sosok yang terlihat asing baginya.

Ia terus menatap gadis yang tengah berdiri disamping ruang TU, matanya tidak pernah lepas walau sedetik. Ia melihat gadis tersebut dari atas sampai ujung sepatunya, imut.

"Apa liatin gue kayak gitu? Kagum lo?" Tanya gadis tersebut dengan angkuhnya.

Kayla membelakan matanya terkejut, intonasi bicara dengan muka gadis ini sangat berbalik. Ia mengatur napasnya, "Lo anak baru?"

Welcome to SMAN Nusa Bangsa, Kristela.

Suara langkah kaki dan tawaan berasal dari belakang Kayla, sontak ia menolehkan kepalanya ke belakang. Rara dan temannya sudah tersenyum angkuh.

KRISTELA? Gebetannya Kristian? Batin Kayla terus meronta.

"Lo udah siap aja untuk menyambut anak baru" Tanya Rara.

"Hah? Ngga, gue cuma mau ke koperasi, beli pulpen sama roti" Jawab Kayla seadanya. Ia melangkah dengan tergesa gesa untuk masuk kedalam.

"Gila, cakep amat, tapi angkuh banget" Kayla berdesis kesal.

"Lapar?"

Suara yang tidak asing bagi Kayla cukup membuatnya terkejut, "Iya, mau beli roti sama pulpen"

Ia mendekati Bagja yang terlihat sedang memilih almamater osis, "Mau beli baru kak?"

"Iya, gue lupa kemarin taruh dimana"

Orang kaya gini amat, barang hilang langsung beli baru.

Kayla sangat ingin menanyakan Kristela kepada Bagja saat ini, namun jika dilihat, Bagja sedang dalam masa badmood.

Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya, cukup menganggukan kepalanya untuk menanggapi Bagja. Kakinya terarah kepada ibu koperasi untuk membayar barang belanjanya.

Tangan Bagja lebih dulu terulur kepada ibu koperasinya, "Sekalian sama punya Kayla, bu"

Kayla mengedipkan matanya beberapa kali, mencoba menyadarkan dirinya saat ini, "Saya bayar sendiri aja, bu"

Ibu koperasi hanya tersenyum, memilih untuk mengambil uang yang berada ditangan Bagja, "Kalau pacar mau bayarin jangan nolak" Ucapnya.

Kayla menggelengkan kepalanya keras. "Ngga, dia bukan pacar saya"

Bagja tersenyum kecil, ia menundukan kepalanya kearah telinga Kayla, membisikan sesuatu yang cukup membuat Kayla salah tingkah sendiri.

Kayla langsung mengambil barang yang ia beli dan mengucapkan terima kasihnya.

Tangan Kayla diraih oleh Bagja, lagi dan lagi, membuat langkahnya terhenti.

"Lo mau liat satu sekolah kita heboh pagi ini ngga?" Tanya Bagja dengan senyum jahilnya.

"Kristela udah pindah kesini kan? Tanggung amat, udah mau kenaikan baru pindah"

"Salah satunya itu"

Kayla menyeritkan dahinya dan mengikuti langkah Bagja keluar ruangan. Kayla mematung sempurna saat melihat pemandangan didepannya saat ini.

Kristela dan Kristian yang sedang bersenda gurau, tangan Kristian yang menggenggam erat tangan Kristela.

Lo jahat, Kak.

Pikiran Kayla saat ini seperti dicampur aduk, hatinya menahan rasa sakit, bahkan tangisan sudah tidak bisa keluar dari matanya saat ini.

LENGKARA (end)Where stories live. Discover now