Akhir

508 35 3
                                    

Aca menatap Kayla yang masih meneteskan air matanya, "Kay udah dong jangan nangis, kemarin lo baik baik aja tanpa Tian kan?"

Kayla tersenyum, "Saat itu gue ngerasa baik baik aja karena gue masih bisa lihat dia"

Ia menarik napasnya berat, "Tapi sekarang? Semuanya akan berakhir, Ca"

"Terima semuanya, Kay. Lo akan lebih baik lagi tanpa Tian, percaya sama gue. Ini berakhir, tapi ini cara untuk supaya ngga menyakiti kalian berdua nantinya" Jelas Aca.

"Ini berakhir, tapi cinta gue ngga akan pernah berakhir"

Aca hanya terdiam.

Seperti senja yang mendung, aku larut dalam cinta yang tak berujung.

Dilain sisi.

Tian menatap jalan raya yang sepi, pandangannya terasa berbayang. Meninggalkan Kayla cukup membuat sesak dalam hatinya, mengeluarkan sedikit air mata yang tidak pernah keluar selama ia remaja.

Ia terus menambah kecepatan motornya, berharap rasa sesal tidak akan pernah datang padanya.

Gue harap keputusan gue saat ini tepat.

Tian memakirkan motornya di samping jalan, ia melepaskan helm nya dan menenangkan dirinya sejenak dipinggir jalan.

Jalanan ini cukup sunyi, ia menatap pemandangan yang ada didepannya. Sunyi dan gelap.

Ia mengeluarkan rokok yang ada didalam saku celananya, baru ia mengeluarkan sebatang, ia menghela napas.

Pikirannya terhanyut saat Kayla tau ia seorang perokok.

Tian memasukkan lagi rokok tersebut kedalam sakunya, menghembus napasnya kasar.

"AARGHH"

Ia mengusap rambutnya frustasi, menatap langit malam yang masih mengeluarkan rintikan hujan.

"Seandainya gue ikut papi sejak kecil, ini semua ngga akan terjadi"

Ia melihat handphone yang bergetar didalam kantung sakunya, Kristela. Tian mengabaikan panggilan tersebut, memilih untuk tidak kembali ke rumah saat ini. Emosi dan hatinya sedang kacau, ia takut menyakiti bundanya.

*

Bagja memutar handphonenya, menunggu kabar Kayla sejak tadi. Ia khawatir saat Aca memberi tau jika Kayla akan bertemu Tian saat ini.

Buku yang ia ketik dan dibuatkan cover yang manis berada disampingnya, ia membuka dan membaca setiap halaman.

Untaian kata yang ia ketikan pada saat itu terlihat sangat manis, sudut bibirnya terangkat.

Hanya lo Kay, ngga ada yang lain.

Ia mengirim pesan kepada Aca sedari tadi, meminta kabar Kayla saat ini.

Salsa
Online

Kayla udah sama gue, dia masih nangis sekarang. Maklumin dulu aja, sekarang udah aman

Tian sama Kayla usai, Ja. Sabar sedikit untuk dapetin Kayla ya

LENGKARA (end)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora