Menuju Akhir

499 30 1
                                    

Kayla menatap sekelilingnya, taman ini terasa lebih sepi dari biasanya. Hembusan angin malam menusuk kedalam kulitnya, ia cukup merinding.

Matanya melihat pepohonan yang ada, berharap tidak ada yang muncul darisana.

Kristian, sampe lo ngga datang gue abisin lo.

Pukul 7 malam tadi, Kayla berpikir keras untuk menerima atau menolak ajakan Tian.

Ia meminta saran dari Aca dan mengikutinya.

"Menurut lo gimana? Iyain atau ngga?" Tanya Kayla kepada Aca melalui telfonnya.

"Setuju aja, gue mau tau apa yang mau dia lakuin sekarang" Jawab Aca.

"Anw, jangan lupa izin sama Kak Bagja" Sambungnya.

Kayla mengerutkan alisnya, "Ngga ah, dia bukan siapa siapa gue"

Kayla hanya dapat mendengar Aca mendengus kesal diseberang sana.

Ia menutup telfonnya, membuka roomchat antara dirinya dengan Tian.

Kristian
Online

Gue setuju, jam 8 tepat sampai ditaman.

Sure.

Kristian
Offline

Kayla sedikit terkejut, cepat sekali Tian membalas pesannya.

*

Sudah jam 8 lewat 15 menit, Kayla semakin kesal dengan Tian sekarang, "Kerjaan dia selain ngaret apa lagi? Nyakitin orang?" Ia berbisik kesal.

Ia dapat melihat sosok lelaki dengan hoodie abu nya, masker putih serta rambut Tian yang kini dibiarkan berantakan.

Kayla mengedipkan matanya, Tian terlihat cukup kacau sekarang.

"Maaf, telat banget ya? Gue mampir kerumah Kristela sebentar"

Kayla hanya mengangguk.

"Kenapa ngga mau gue jemput?"

"Gue bisa jalan sendiri. Lo mau apa? Langsung aja kak" Jawab Kayla.

Kristian meraih tangan Kayla, ia nembawa Kayla duduk di bangku taman, sepi.

Tian menatap Kayla dalam, bibirnya mengukir senyuman yang tidak pernah terlihat selama ini.

Ia mengeluarkan Kalung Salib yang sedari tadi berada dibalik hoodie abu abunya, "Biarkan gue ngomong dulu, ya?" Pinta Tian.

Kayla hanya tersenyum masam melihat kalung yang berada dileher Tian, seakan ia disadarkan oleh kenyataan.

Tian memberi goodie bag kecil berwarna hitam yang ia bawa sedari tadi, "Buka ini di rumah aja ya"

Kayla menerima, ia menaruh goodie bag tadi disampingnya, "Iya"

"Gue minta maaf untuk semua yang udah terjadi antara kita, Kay"

Kayla menatap Tian, "Semudah itu lo minta maaf?"

"Biar gue ngomong dulu"

LENGKARA (end)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon