10. BIKIN TEMEN MAIN BUAT HIRO

172 27 0
                                    

Kala tidak tahu apa yang terjadi tadi malam. Kejadian itu berlalu dengan cepat, hingga Kala merasa harus memproses dengan lambat.

Pagi ini dia menemukan dirinya yang terbangun didekapan Ajun. Sebentar deh, rasanya Kala pengin ngejedutin kepalanya ke tembok alias MALU BANGET ASLI. Kayak...mereka kan gak pernah tuh ngelakuin tidur sambil pelukan. Boro-boro pelukan, mereka pegangan tangan aja udah aneh. Makanya waktu bangun Kala malunya setengah mampus.

Tapi untung aja yang bangun duluan Kala, coba kalau Ajun bisa-bisa jadi bahan ceng-cengan setahun.

Mana pelukannya erat banget lagi, dia harus berusaha dengan setenang mungkin biar bisa lepas dari dekapan erat itu tanpa mengusik yang punya badan.

Kembali pada rutinitas paginya, Kala beberes diri dan dilanjutkan dengan masak sarapan.

Jantungnya mencelos kaget saat melihat Ajun keluar dari kamar dengan keadaan topless dan rambut yang acak-acakan.

Udah gitu matanya yang nyipit sambil berjalan sempoyongan. Dah kek orang mabok.

"Kalau masih ngantuk tuh tidur." Kala berusaha berperilaku sebiasa mungkin, pura-pura melupakan kejadian absurd tadi malam.

"Pagi La," malah sapaan itu yang terdengar.

Mana abis itu bukannya pake baju malahan Ajun duduk di kursi dapur.

"Ngapain?" tanya Kala bingung dirinya yang ditatap setengah melek sama Ajun.

Diam sebentar, Ajun mengeleng. "Enggak papa."

Karena hari ini adalah hari Minggu, dan Ajun libur kerja. Jadi Kala bisa sedikit santai memasaknya, biasanya jam 5 sudah huru-hara menyiapkan sarapan.

Kala dibuat risih kembali saat tahu jika dirinya sedang diperhatikan dalam diam oleh Ajun.

Wanita itu menghampiri Ajun, berkacak pinggang. "Lo kenapa?"

"Emang kenapa?"

"Ya itu ngelihatin mulu."

"Emang gak boleh ngelihatin istri sendiri?"

Kala melotot, ingin menabok tapi bagian atas Ajun tidak ditutupi sehelai kain. Bisa-bisa tangannya terkena langsung menyentuh tubuh Ajun. Nanti bentol-bentol yang ada.

"Mending lo masuk kamar terus mandi, daripada bengong kek kingkong."

"Jahat banget ngatain kingkong." Ajun turun dari kursi, "Kalau lo kek dugong dong."

"Jangan bikin ni sutil melayang kekepala lo ya!" ancam Kala untuk mendiamkan anak sompral ini.

"Utututu mama mayah-mayah telus ih." Ajun mengusap ubun-ubun Kala dengan dibarengi suara seperti anak kecil yang membuat Kala gumoh.

"Jangan pegang-pegang." Kala mengenyahkan tangan Ajun dari kepalanya. Dia berbalik untuk meneruskan acara masaknya.

"Cielah sok-sokan bilang jangan pegang, tapi tadi malam udah pelukan."

Kala menggeram, padahal dia udah berusaha melupakan kejadian yang tidak akan dia ulang lagi itu.

Tapi kenapa cowok itu malah memancingnya, "Jun. Gue mohon jangan bahas lagi," dengan muka melas, Kala menangkupkan dua tangannya.

"Emang kenapa si? Lagian gak ada salahnya kita pelukan tuh?"

"MALU YA NJER!" teriak Kala sebal.

"Gak apa awal-awal malu, nanti juga ketagihan," tengil kan tu orang.

Tabokan tidak dapat Ajun hindari, Kala menampar lengan Ajun dua kali.

Namun bukannya kesakitan, lelaki itu malah ketawa.

HOME 'KIMJUNKYUOù les histoires vivent. Découvrez maintenant