37. WHAT HAPPENED...

323 40 24
                                    

Kala terbangun dari tidurnya dengan keadaan terengah. Bulir-bulir keringat membasahi pelipisnya.

Jantungnya berdetak begitu kencang hingga dirinya merasa ingin meledak.

Selanjutnya air mata dengan tidak permisi luruh turun dengan deras. Isakannya terjadi begitu pilu. Terdengar seperti 3 tahun silam, saat dia ditinggal seluruh keluarganya untuk selama-lamanya.

Bagaimana ini?

Bagaimana bisa dia bermimpi dengan begitu menyakitkan? Apa ini nyata? Apakah ini sebuah pertanda buruk?

Kala semakin mengeraskan tangis, tubuhnya bahkan sudah bergetar.

Sementara itu, laki-laki yang tertidur pulas disampingnya merasa terganggu dengan tangisan itu.

Setelah cukup mengumpulkan nyawa, Ajun terbangun dengan panik mengetahui Kala yang menangis disampingnya.

Dengan cepat dia memeluk tubuh yang bergetar itu dengan erat.

Tanpa banyak berbicara Ajun membiarkan wanitanya menangis dengan puas di dekapannya.

Cukup lama Ajun terdiam demi mendengar Kala menyelesaikan tangisnya.

Setelah cukup merasa tenang, Ajun menangkup wajah Kala dengan kedua tangan besarnya.

Matanya menyorot lurus pada Kala yang sesekali terisak pelan.

"Gue ada disini, jangan nangis ya." Katanya dengan pelan, mencoba menenangkan.

Namun bukannya berhasil, tangis Kala malah terdengar kembali. Wanita itu menumpahkan begitu banyak air mata malam ini.

Ajun makin panik. Dia mengelus rambut Kala dengan lembut, kembali memeluknya. Dengan sangat erat dan hangat.

"Gue ada disini Kala, jangan khawatir."

"L-lo ninggalin gue." Dengan suara tersendat oleh tangis, Kala berbicara.

"Enggak ada yang ninggalin elo, gue bakal selalu disini buat lo."

"Lo ninggalin gue demi Rika."

"Enggak Kala, gue nggak bakal ninggalin lo."

Ajun menghela napas panjang, dia bingung sih sebenarnya. Kala bangun-bangun nangis, terus bilang kalau dia ninggalin Kala demi Rika.

Apa-apaan coba?

Dia aja masih disini, dikamar ini. Dirumah yang Ajun tempati selama 3 tahun.

Mana bisa dia meninggalkan Kala disaat dirinya sudah mulai menyadari perasaannya, yang membuatnya akan selalu berjanji bersama selamanya dengan Kala.

"Lo jangan ngomong aneh-aneh deh La."

"Gue beneran, lo ninggalin gue kare-"

"Suttttt, kayanya lo ngelantur deh karena kebanyakan makan kue tadi malam."

Kala memukul pinggang Ajun dari posisi yang masih ada didalam dekapan laki-laki itu.

"Gue serius."

"Gue lebih serius. Lagian lo aneh banget anjir, bangun-bangun nangis terus ngomong ngelantur gak jelas."

Kala melepaskan diri dari pelukan Ajun, wajahnya sudah beler dengan ingus dan air mata yang meleber.

Ajun yang melihat rasanya pengin ketawa ngakak sambil kayang. SOALNYA LUCU BANGET, mana muka bantalnya masih kelihatan jelas.

"Gue mimpi lo ninggalin gue dan lo bakal ngambil Hiro dari gue juga."

Alis Ajun terangkat, dia mengusap lembut air mata Kala yang masih tersisa di pelupuk.

HOME 'KIMJUNKYUWhere stories live. Discover now