27. SAME PARFUM

118 25 1
                                    

"Kala!"

Kala menatap keluar pintu, mendengar panggilan keras dari Ajun yang ada dikamar tamu.

Dia sedang merias diri untuk menghadiri acara pernikahan Yoga dan Karina. Namun kenapa laki-laki itu malah merecokinya?

"Kala."

Meskipun tidak sekeras tadi, Kala yang sudah berniat tidak akan mengacuhkan panggilan itu, jadi berdecak.

"Kenapa si!" dengan terpaksa itu berjalan menghampiri kamar Ajun. "Kenapa?"

Ajun berbalik, ditangannya terdapat dua jas yang dia tenteng.

"Menurut lo bagusan yang mana?"

Kala mengerutkan dahi, "Jadi lo manggil cuma buat tanya pendapat gue?"

Ajun mengangguk, "Gue bingung La."

Wanita bergaun Hitam elegan itu berdecak, benar-benar sebal sekarang.

"Katanya kemarin udah beli?"

"Tapi gue bingung, pake yang baru atau yang lama."

"Pake aja si yang nyaman."

"Yang nyaman itu pilihan lo."

Bola mata Kala berotasi, "Terserah dah Jun."

"Ih La bentar." Ajun menahan Kala yang sudah akan berbalik. "Kanan atau kiri."

"Terserah elo Ajun."

"Gue beneran tanya pendapat loh."

Kala menunjuk asal jas itu, "Tuh yang kanan aja."

Ajun mengangkat jas yang ada tangan kanannya. Dia menatap seksama pada jas pilihan Kala yang ternyata jas lamanya.

"Kenapa yang ini?"

"Tadi katanya suruh milih?"

"Iya, tapi alasannya apa kok milih yang ini."

"Karena yang dari kanan biasanya bagus." Kala menjawab dengan asal.

Namun diterima Ajun dengan serius. "Benar juga. Oke deh gue pake ini aja." katanya menyetujui.

"Udah kan?" tanya Kala memastikan sebelum dia kembali melanjutkan acara merias diri.

Kepala Ajun mengangguk, dia mempersilakan Kala keluar kamar.

Namun tidak lama ketenangan Kala harus terusik kembali dengan kehadiran Ajun yang nyelonong masuk kedalam kamar Kala dengan pakaian yang sudah rapi.

"Minta parfum dong La."

"Tuh." Dia menunjuk kearah rak kaca yang berisi berbagai parfum yang dia punya.

"Yang baunya gak cepet ilang yang mana?"

"Tai kayanya Jun."

Ajun menoleh, terkekeh mendengar jawab Kala.

"Ini baunya yang biasa lo pake." Ajun mengendus pergelangan tangan yang dia gunakan untuk menjajal berbagai parfum milik Kala. Lalu dia tertarik dengan salah satu parfum yang cukup familier.

Ya, dia memilih parfum yang biasa Kala pakai. Wanginya tenang dan tidak membuat pusing. Malah bikin candu.

"Kalau udah selesai ambil Hiro Jun, dia belum dipakein sepatu."

"Sama Pak Haji ya tadi?"

Kala mengangguk. Tadi waktu abis berpakaian, Hiro malah nyelonong berlari keluar rumah karena mendengar bunyi kerincingan.

Ternyata bunyi itu berasal dari kalung kucing milik Pak Haji. Jadilah bocah 3 tahun itu lebih tertarik bermain kucing dibanding bersiap-siap.

Kala mengecek tasnya untuk memastikan perlengkapan Hiro tidak ada yang tertinggal.

HOME 'KIMJUNKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang