18. BARBEQUE

142 18 0
                                    

Hari dimana acara barbeque yang diadakan untuk melepas title jomlo Yohan, adalah malam ini.

Di malam Minggu ini Ajun sudah siap dengan kaos putih dilapisi kemeja kuning dan jeans putih untuk datang keacara tersebut.

Menunggu Kala selesai bersiap-siap, Ajun memakaikan topi rajut putih yang hangat untuk Hiro. Anak laki-laki itu sudah rapi dengan jaket dan celana yang hangat.

Tak lupa tas hitam Ajun yang digunakan untuk membawa keperluan Hiro selama disana.

Tidak lama Kala keluar dari kamar, wanita itu memakai blouse coklat dipadukan dengan celana jeans biru dongker.

Rambutnya dibiarkan tergerai dengan polesan make up yang tipis.

"Gak bawa jaket?" Ajun bertanya saat melihat Kala yang hanya mengalungkan tas kecil dilengan.

"Enggak usah deh, lagian ini udah anget kok."

Kala mendekati Ajun, mengambil alih Hiro untuk digendongnya.

"Beneran? Meskipun gak ditanah lapang tapi kalau malam bakal tetep dingin loh La." Ajun memastikan.

"Iya santai aja."

Mengetahui Kala sudah yakin dengan keputusannya, Ajun memimpin Kala berjalan keluar rumah. Tak lupa mengunci pintu lalu otw ke rumah Yohan.

Hanya membutuhkan waktu 20 menit, mereka sudah sampai dipekarangan asri yang terdapat begitu banyak tumbuhan menghiasi.

Diambang pintu sudah ada Yohan yang menyambut kedatangan pasutri ngaret ini.

"Buset gue bilangnya jam 7 malah datengnya 1 jam berikutnya. Emang paling tepat waktu dah kalian." Sindirnya saat melihat Ajun dan Kala mendekat.

"Ya elonya aneh, jam 7 tuh buat salat, belum lagi harus dandan. Terus jarak rumah lo sama rumah gue tuh lumayan lama, jangan salahin kalau kita bisa terlambat." kata Ajun dengan santai.

Yohan berdecak atas balasan Ajun yang banyak alasan itu, namun perhatiannya kini teralih pada sosok yang berdiri dibelakang Ajun.

"Hai Kala, udah lama ya gak ketemu." Sapanya ramah pada Kala yang sekarang berdiri berjajar pada Ajun.

"Dih perasaan baru dua Minggu lalu tuh ketemu." Ajun yang menjawab.

"Itu itungannya udah lama, ya nggak Ka?"

Kala hanya mengangguk.

"Halo jagoan kecil." Yohan beralih menyapa Hiro yang sedari tadi hanya diam digendongan Kala. "Boleh gendong gak?"

"Lo abis ngerokok gak?" tanya Ajun galak.

"Gak dong, gue udah antisipasi enggak ngerokok soalnya mau gendong Hiro." Yohan dengan bangga berbicara.

Kala menyerahkan begitu saja Hiro pada Yohan, lalu yang punya rumah itu mengajak sepasang pasutri abal-abal untuk masuk kedalam, bergabung bersama yang lain, yang sudah datang tepat waktu no ngaret-ngaret club kaya mereka.

"Widih abis ngejatah dulu ya Jun makanya telat?"

Baru saja Ajun dan Kala muncul, congor Jidan udah minta banget diamplas.

Ajun ngebekap mulut serampangan Jidan dengan tangan, matanya melotot memperingati Jidan agar tidak berbicara aneh-aneh lagi.

"Iiiwyaaaa maaphh." Jidan memberontak dari bekapan Ajun.

Kala si sebenarnya udah gak kaget sama perkataan Jidan yang ceplas-ceplos. Cuma kadang Kala ngerasa heran aja kenapa bisa Jidan bicara segamblang itu ngomong dengan muka sok polos yang jatuhnya jadi tengil.

HOME 'KIMJUNKYUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora