Dancing with Our Hands Tied | Chapter 1

3.2K 238 13
                                    

Caracas, Venezuela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caracas, Venezuela.

"Aku kira perencanaan proyek pembangunan kilang minyak yang Paman Alex inginkan hanyalah keinginan semata." ucapan Theodore Mitchell terdengar, seiring dengan kemunculan pria itu di dalam ruang kerja sementara milik Gabriel Gallagher yang berada di Venezuela.

Gabriel si pemilik ruangan yang nampak sibuk dengan berkas-berkas di tangannya hanya mengedikkan kedua bahu, "This is his wildest dream."

Theodore tersenyum sambil mengambil sebotol vodka yang disediakan oleh Gabriel, "This is going to be a long fucking journey, Gabe. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memurnikan crude oil menjadi sebuah produk."

"Gabe, sudah sampai mana proses pengerjaannya?" pertanyaan Theodore membuat Gabriel menoleh, "Persiapan pembangunan refinery unit."

"Fuck." Theodore mengumpat, "This is so unfair, apabila ini menjadi syaratmu untuk mendapatkan posisi tertinggi di Gallagher Group, jika dibandingkan oleh kedua adikmu itu."

"Gerald hanya butuh untuk menaklukan Patricia Rowen, sementara Glatea hanya perlu mendapatkan proyek bandara ramah lingkungan itu." Theodore berjalan mendekati Gabriel, "Lagi pula bukannya kilang minyak ini seharusnya dikerjakan oleh pihak MGE?"

"Proyek kilang minyak ini bahkan seharusnya tidak ada, Gabe. Our family already have Mitchell Oil&Gas, dan keluargamu merupakan investor terbesar di sana." lanjut Theodore.

Gabriel membuang napasnya kasar. Pria itu membenarkan seluruh ucapan yang baru saja sepupunya itu katakan. Apa yang dikatakan oleh Theodore adalah kebenaran. Keluarga besar mereka sudah memiliki Mitchell Oil&Gas untuk begerak di sektor perminyakan, dan Keluarga Gallagher menjadi salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan itu.

Perusahaan-perusahaan yang Gabriel saat ini pimpin dibawah nama Gallagher merupakan perusahaan yang bergerak dibidang senjata, fasilitas, dan keamanan. Gallagher Group dibuat untuk menaungi semua perusahan itu, dan mendengar Ayahnya meminta pembuatan kilang minyak sebagai syarat untuk Gabriel mendapatkan posisinya di Gallagher Group menurutnya sangatlah tidak masuk akal.

"Akan jauh lebih masuk akal apabila Paman Alex membuat pertambangan emas dan logam, dibandingkan pembuatan kilang minyak."

"Kita sudah memiliki itu." balas Gabriel yang membuat Theodore berdecak. "Lalu mengapa masih bersikeras untuk membuat kilang minyak?"

"Theo, I don't fucking know. Tanyakan sendiri ke Ayahku apa tujuannya." Gabriel menjawab, "And also you can go home if you don't want to help."

Theodore membuang napasnya kasar. Apabila sudah seperti ini, maka hal lain yang bisa Theodore lakukan membantu sepupunya itu. "Fine, I'll deal with the crude oil while you take the responsibility for the head office of the refinery unit."

Dancing with Our Hands TiedWhere stories live. Discover now