Dancing with Our Hands Tied | Chapter 6

2K 187 24
                                    

Panggilan telepon yang sedari tadi tidak berhenti berdering membuat tidur Gabriel Gallagher terganggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Panggilan telepon yang sedari tadi tidak berhenti berdering membuat tidur Gabriel Gallagher terganggu. Mendengar suara telepon sebagai alarmnya bukanlah hal yang Gabriel senangi. Pria itu merupakan jenis orang yang mematikan ponselnya saat malam, tetapi hal itu tidak ia lakukan semalam.

    Gabriel mengambil ponselnya dengan malas, walau pada akhirnya tetap mengangkat panggilan tersebut ketika mengetahui siapa penghubungnya. Gabriel berdehem, sebagai sapaan untuk orang di seberang sambungan.

    "Axeeel."

    Gabriel dengan cepat menjauhkan ponsel dari telinganya, ketika suara tinggi adik wanitanya menusuk masuk ke telinga.

    "Aku kesal!" sahut dari seberang sambungan. "Aku kesal karena Daxton menolak tawaran makan siangku! Pria bajingan itu masih enggan bertemu denganku!"

    "Morning, Glats."

    Terdengar suara decakan dari seberang sambungan. "Ups, sorry... good morning, Axel."

    "Back to the fucking topic! Aku benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana menyikapi sikap pria sombong bernama Daxton Berkeley itu! I hate him with passion, Xel!"

    "Daxton memang seperti itu."

    "At least tidak kepadaku! Aku tidak suka dia seperti itu! He's like a devil for God's sake."

    Gabriel membuang napasnya kasar. Hari masih sangat pagi tetapi teriakan adiknya sudah mengalahkan keramaian kota, dan apabila yang berteriak kepadanya sepagi ini bukanlah adik perempuannya, sudah dipastikan akan Gabriel matikan sambungan mereka dari detik pertama.

    "Axel aku harus apa! Aku sangat ingin Daxton menyetujui proposalku."

    "You know what exactly you have to do, Glatea." Gabriel berdehem, "Daxton is the one who start the fire, and you should be the one who use the fire. My little Glatea knows how to make the fire stays."

    "Kamu benar. Aku adalah Glatea Gallagher, aku yang memulai permainan ini, dan aku juga yang harus memenangkannya!"

    Gabriel tersenyum tipis, "That's My Glats."

    "Okay, talk to you soon, love you lots Axel!"

    Setelah memastikan sambungan dengan adiknya terputus, Gabriel kemudian memilih untuk bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah dapur. Meminum air dingin merupakan hal yang wajib pria itu lakukan setelah bangun tidur.

     Matahari belum memperlihatkan seluruh sinarnya ketika Gabriel membuka pintu belakang rumahnya. Langit yang masih gelap serta sejuknya udara pagi merupakan hal yang Gabriel sukai. Dan karena itu, ketika pria itu melihat waktu yang masih cukup banyak sebelum ia bersiap untuk bekerja nanti, Gabriel memutuskan untuk melakukan lari pagi disekitar rumahnya.

Dancing with Our Hands TiedWhere stories live. Discover now