💮J'A-06💮

13.3K 1.5K 30
                                    

VOTE ITU WAJIB DITEKAN YA, Kalau jimplang, aku unpub sih, gampang aja.

200 vote dan 70 komen gas🏃

><

Jendra masih sedikit terbawa kebiasaan saat di mansion Amoura, dia masih suka duduk dilantai dan tiduran di lantai sama seperti saat Jendra di mansion.

Itu membuat orang tuanya agak khawatir akan kesehatan mental Jendra.

"How about psikiater? We must go with him to there."

"Thats good idea."

Karena orang tua Jendra jadi rada takut melihat tingkah Jendra.

Sebelum diculik, tingkah Jendra seperti anak manja biasanya, sangat manja, cengeng dan suka bergelayut pada keluarganya.

Tapi ketika sudah pulang, dia bersikap mandiri, agak tak acuh dan malah suka menyiksa hewan-hewan kecil.

Padahal Jendra itu sangat menyayangi hewan, mungkin trauma dari penculikan itu membuat kepribadian Jendra agak berubah.

Keluarga nya akan berusaha membawa Jendra agar kembali seperti biasanya.

Jendra juga tau apa rencana keluarganya, dia hanya bisa tersenyum saja.

"Ya..ini adalah monster manisnya Amoura..disini bukan rumah Monster manisnya jadi..aku..harus menyembunyikan monster manis Amoura.." Jendra menganggap dirinya ada 2 sisi.

Sisi pertama adalah Jendra yang lugu, polos dan manja, sementara sisi kedua adalah Jendra yang dingin, monster dan gila.

Sisi kedua itu Amoura yang membentuknya selama 6 hari disana dan Jendra suka dengan sisi keduanya.

Sisi keduanya diberi nama Jen, bukan alter ego atau kepribadian ganda, Jen hanyalah monster manis Amoura.

Dan Jen tak boleh dikeluarkan jika tak ada Amoura, karena Jen khusus untuk Amoura saja.

....

Amoura menyiapkan semua keperluannya untuk pergi ke Asramanya.

"Amoura, mau Daddy bawakan kamu teman? Deon akan satu asrama denganmu disana."

Barta masuk ke dalam guna mengatakan hal tersebut, dia sudah melihat putrinya merapikan barang-barangnya.

Amoura bergerak menatap Barta, kemudian tersenyum tipis.

"Daddy, Deon itu kan memang ada di asrama sana, cuma kemarin dia liburan, Amoura tak perlu teman karena teman itu tak ada yang benar-benar mau berteman dengan Amoura."

Yah, bagi Amoura dia berteman hanya untuk menambah relasi saja, tak ada yang pure berteman karena mau berteman.

Hidup di keluarga seperti ini memang tak ada yang tulus, mau berteman ataupun di keluarga sendiri.

Semua pasti ada maksud terselubung di dalamnya.

Amoura sudah tau sekali, jika saja Amoura lahir dalam keluarga biasa yang sederhana, mungkin dia tak perlu bersusah payah belajar diusianya yang sekarang.

Yah namanya juga anak tunggal, dia harus bisa mengurus bisnis keluarga nantinya.

Dan dia harus pintar serta cerdik, kalau dia bodoh maka dia tak aka menjadi apapun.

"Kamu disana belajar yang rajin, 9 tahun kamu gak akan pulang, nanti saat kamu berusia 15 tahun barulah kamu akan pulang lagi."

"Amoura mau SMA biasa Dad."

"Yakin?"

"Ya, Amoura mau SMA di Pemersatu bangsa."

"Itu bukan sekolah biasa sayang, isinya anak emas semua."

"Ya bagus dong."

"Baiklah terserah kamu saja."

Amoura yakin saat dewasa nanti dia akan bertemu dengan Jendra, entahlah itu sudah firasat Amoura.

Dan firasatnya jarang meleset.

Amoura sempat memberikan Jendra sebuah gelang besi berukiran nama Amoura, dewasa nanti itu akan menjadi alat pengenal mereka.

Gelang itu juga akan terasa menyetrum saat Jendra mendekati seorang gadis, dan semoga saja dia tak melakukannya, karena Amoura benci monster kecilnya dekat dengan hama manapun.

💮Bersambung💮

Amoura's Little Monster [END]Where stories live. Discover now