💮J'A-17💮

8.4K 1K 33
                                    

Sepertinya ini akan tamat di chapter 30 or 40.

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang yaaaa.

200 vote dan 60 komen gas💮

><

Amoura kedatangan tamu siang ini, dia melihat sepasang suami istri yang tampak familiar dimatanya.

Senyum terlihat diwajah Amoura, dia mempersilahkan keduanya masuk dan duduk disofa ruang tamu.

"Maaf sebelumnya, ada keperluan apa ya Pak, Buk?" suara Amoura sangat halus dan sopan, membuat keduanya sangat nyaman.

"Begini Amoura, anak kami yang bernama Jendra masuk rumah sakit, dan dia selalu meracaukan nama kamu, kami sendiri bingung harus bagaimana, dia menolak makanan, minuman dan obat, kami takut keadaannya makin parah."

Amoura menahan senyumnya, baru juga beberapa hari, Jendra sudah seperti ini saja.

Tapi ya Amoura tak bisa bermain-main jika begini, orang tuanya sudah turun tangan, sangat merepotkan jika orang tua ikut campur.

"Baik, saya akan menjenguknya nanti malam."

"Bagaimana kalau sekarang saja?"

"Ah begitu, baik saya akan bersiap dulu."

Ternyata orang tua Jendra itu pemaksa ya, sepertinya Jendra juga akan seperti itu kedepannya.

Amoura beranjak lalu berjalan menuju kamarnya, dia harus memberitahu Kael juga agar dia ikut.

Kael tadinya sedang tidur dikarpet bulu dekat kasur Amoura, kalung berantai dilehernya tersambung dengan kaki kasur.

Jadi Kael gak bisa keluar begitu saja.

Amoura berjongkok, menepuk pipi Kael yang tidur meringkuk dilapisi selimut itu.

"Kael, bangun yuk, kita mau pergi."

"Ung..mm..Kael..di rumah saja..ngantuk.."

Kael beneran ngantuk, dia sepulang sekolah tadi beli seblak lalu mengerjakan pr lalu tidur siang.

"Nanti aku beliin es krim."

Mendengar kata es krim, Kael langsung membuka matanya walau dia belum beranjak bangun.

Amoura sibuk mencari kunci guna melepas kalung berantai Kael, setelah dapat dia langsung melepaskannya.

"Mandi yang cepat ya."

"Mm..baik.."

Amoura mengangguk, dia berlalu menuju walk in closetnya, dia juga harus segera mengganti pakaiannya dan tak membuat tamu menunggu lama.

....

Seharusnya, Amoura itu datang menjenguk Jendra sebentar lalu pulang, tapi nyata nya tak bisa seperti itu.

Sudah 3 jam Amoura duduk dengan Jendra dipelukannya, menangis lirih nan pilu diceruk leher Amoura.

Rasanya pegal sekali, mana Kael lagi tidur disofa, Amoura jadi gabisa minta tolong.

Orang tua Jendra sedang keluar, katanya mau ambil pakaian ganti.

"Udah, berhenti nangisnya, basah bajuku."

"A-mour..j-jangan buang Jen..hiks..jangan buang Jendraaaaa hiks..huaaaaaa."

"Sayangnya kau memang sudah kubuang, kau bukan milikku lagi."

Getaran ditubuh Jendra semakin kuat, Amoura hanya bisa terus mengelus sampai anak ini diam.

Tak berniat memberikan kata-kata manis berisi harapan, karena nyata nya Jendra belum bisa kembali menjadi miliknya.

Hukuman masih akan terus berjalan sampai Jendra benar-benar terpuruk.

"G-gamau dibuaang hiks..gamauuuu gamauuu huaaaaa gamauuuuuu!"

"Salahmu sih. Mancing emosi orang."

"J-jen hanya bercanda..Jen tidak serius..hiks..huaaaaaaaa."

"Ya tapi itu sudah terlanjur, nasi sudah menjadi bubur dan berarti semua sudah terlewat."

"Huhuuu gak mau gitu gak mauuu..hiks..gak mauuu huaaaaa."

Amoura diam, tak mau menanggapi karena rasanya lelah menghadapi orang yang sedang menangis.

Tidak tau harus melakukan apa karena takutnya salah, jadi pilihan terbaik adalah tetap diam sampai orang yang menangis itu selesai dengan tangisannya.

Ya itu memang pilihan terbaik.

💮Bersambung💮

Amoura's Little Monster [END]Where stories live. Discover now